CANTIKA.COM, Jakarta - Awal November ini Tempo dan sejumlah teman jurnalis lain dari Indonesia menjajal menginap di suite baru Marina Bay Sands, hotel ikonik di Singapura yang bentuk bangunannya mirip kapal terdampar di atas gedung. Hotel mewah ini baru selesai merenovasi 1.540 kamar baru, termasuk 635 suite.
Tempo berkesempatan menjajal pengalaman menginap di Paiza Collection, suite bergaya hunian yang terletak di lantai tertinggi. Tempo menempati Paiza Bay Suite di lantai 46 di Tower 3 dengan pemandangan Tanjung Marina. Dari balkon kamar ini, terlihat jajaran kapal tongkang dari kejauhan, serta "pohon raksasa" di Gardens by the Bay yang tampak mungil.
Interior ruangan di suite ini menggunakan warna netral, serta lampu berkelir kuning yang menghasilkan nuansa hangat. Dalam wawancara Tempo bersama Executive Director Interior Design Marina Bay Sands, Stephanie Sentell, penggunaan warna netral ini untuk memaksimalkan cahaya alami yang masuk ke ruangan dan menciptakan suasana hunian.
"Palet warna yang benar-benar netral adalah tempat yang lebih baik untuk memulai dan hanya berfokus pada material yang lebih kaya seperti aksen marmer, aksen kayu burl," kata Stephanie.
Menerapkan Konsep Berkelanjutan
Selain kamar tidur yang mewah, setiap tamu yang menginap di Paiza Collection juga mendapatkan fasilitas pelayan atau butler. Jay, pelayan yang bertugas melayani kebutuhan Tempo selama menginap.
Setibanya di kamar, Jay mulai menjelaskan bahwa Marina Bay Sands menerapkan konsep berkelanjutan. Misalnya dengan mengurangi penggunaan kertas pada menu makanan. Jay lalu memperkenalkan Iport, tablet iPad yang multifungsi. Dari tablet tersebut, tamu bisa memesan menu in-room dining, menyalakan lampu, mengatur temperatur suhu ruangan, dan mengaktifkan fitur karaoke pada televisi. "Iport ini adalah salah satu fitur spesial di ruangan," kata Jay.
Setelah menjelaskan cara menggunakan Iport, Jay melangkah menuju pintu kaca. Ia menerangkan bahwa ketika pintu kaca digeser, maka pendingin ruangan otomatis akan mati untuk mengurangi konsumsi listrik. Konsep berkelanjutan lainnya terletak pada penghematan air. Jay menceritakan bahwa Marina Bay Sands menampung air hujan untuk kebutuhan domestik.
Hal lainnya yang membuat takjub adalah sistem smart home di suite ini. Saklarnya memiliki banyak tombol. Ada yang untuk mengatur suhu AC, tingkat kecerahan lampu, hingga buka-tutup tirai. Cukup sekali tekan, semua bergerak otomatis.
Area kamar tidur di Paiza Bay Suite, Hotel Marina Bay Sands Singapura, November 2024. Tempo/Friski Riana
Sesuai dengan konsepnya yang bergaya residensial, kamar yang Tempo tempati mirip dengan unit apartemen mewah tipe satu kamar tidur. Dari pintu masuk, di sisi kiri terdapat pintu geser. Ketika dibuka, ada lorong berisi walk in closet dan meja rias yang terhubung dengan kamar mandi yang cukup luas.
Kamar mandi ini memiliki dua wastafel, ruang shower, smart toilet yang dilengkapi berbagai macam bidet dan pengering, serta bathtub. Amenities juga cukup lengkap, mulai dari sabun, sampo, kondisioner, dan body lotion yang menggunakan merek Acqua Di Parma dari Italia. Kemudian sikat gigi, pasta gigi, cairan penyegar mulut, bathbomb, hair dryer, sisir, hingga alat pencukur.
Secara keseluruhan, kesan mewah juga terlihat dari pemilihan produk-produk complimentary atau gratis. Salah satunya TWG Tea yang merupakan merek teh berkelas dari Singapura, dan masker wajah Appelles--jenama perawatan kulit premium asal Australia.
Dengan segala fasilitas dan layanan bak sultan ini, tarif kamar tersebut selalu berubah setiap waktu tergantung pada ketersediaannya. Namun, menurut Jay, kisaran tarifnya dibanderol mulai dari 2.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 22 juta per malam.
Tertarik menginap di suite baru Marina Bay Sands ini, Sahabat Cantika?
Pilihan Editor: Mulai Desember 2024, Patung Merlion akan Ditutup untuk Perawatan
FRISKI RIANA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika