Daniel Agus Maryanto Terima Penghargaan Puraskara Vidya Pustakalaya dari Bupati Sukoharjo

5 hours ago 8

Penghargaan Puraskara Vidya Pustakalaya dari Bupati Sukoharjo yang diberikan kepada pegiat literasi, Daniel Agus Maryanto | Istimewa

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bagi seorang jurnalis sekaligus penulis, kebahagiaan tak selalu soal materi. Begitulah yang dirasakan Daniel Agus Maryanto, ketika karyanya mendapat apresiasi tinggi dari para pemerhati pendidikan, akademisi, hingga kalangan birokrasi.

Setiap kali menyambangi Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukoharjo, Daniel selalu merasakan getar kebahagiaan yang sulit ia ungkapkan dengan kata-kata. Apalagi, di ruang utama perpustakaan tersebut kini berdiri sebuah “Pojok Rakus” alias Pojok Rak Khusus bertajuk Sukoharjo Day’s, atas inisiatif Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sukoharjo, Ir. Proboningsih.

Inilah rak khusus di salah satu sudut di kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Sukoharjo, yang memajang buku-buku karya Daniel Agus Maryanto | Istimewa

Di rak istimewa itulah, tak kurang dari 21 judul buku karya Daniel Agus Maryanto tentang Sukoharjo tersusun rapi dan menjadi koleksi kebanggaan. Buku-buku tersebut tak hanya memperkaya literasi daerah, tetapi juga telah menjadi materi wajib dalam Lomba Bercerita Kabupaten Sukoharjo selama satu dekade terakhir. Bahkan, Daniel pun rutin dipercaya sebagai juri utama dalam lomba tersebut.

“Bagi saya, kebahagiaan terbesar sebagai penulis adalah saat karya kita diapresiasi dan bermanfaat bagi orang banyak. Apalagi jika menjadi bagian sejarah literasi daerah,” ungkap Daniel kepada Joglosemarnews.

Dedikasi dan semangatnya yang tak pernah surut untuk terus berkarya demi tanah kelahirannya, Sukoharjo, akhirnya juga mengantarkan Daniel meraih penghargaan bergengsi dari Bupati Sukoharjo, yakni Puraskara Vidya Pustakalaya. Sebuah penghargaan tertinggi Kabupaten Sukoharjo di bidang sastra dan literasi itu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kiprah Daniel yang telah turut mengharumkan dunia literasi daerah.

Pojok Rak Khusus berisi karya-karya Daniel kini menjadi salah satu magnet tersendiri bagi pengunjung Perpustakaan Sukoharjo, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa literasi lokal mampu menjadi kebanggaan dan warisan berharga bagi generasi mendatang.

Sosok Daniel A Maryanto

Nama Daniel Agus Maryanto memang sudah tak asing lagi di dunia literasi Sukoharjo. Lahir pada 24 Agustus 1964, ia dikenal sebagai jurnalis, penulis, sekaligus praktisi penerbitan.

Alumnus Fakultas Sastra, Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu mengawali kiprahnya di dunia jurnalistik sebagai wartawan dan pemimpin sejumlah media, hingga kini memimpin beberapa jurnal pendidikan seperti Jurnal Empirisme, Jurnal Konvergensi, dan Jurnal Dwuja Utama yang terbit triwulanan.

Daniel Agus Maryanto | Istimewa

Sebagai penulis, karya Daniel tak hanya memenuhi media massa nasional maupun daerah, tetapi juga banyak melahirkan buku-buku yang berfokus pada sejarah, sastra, hingga cerita rakyat.

Sejak menjadi Juara Nasional Penulisan Cerpen Perang Kemerdekaan dan Merebut Irian Barat pada 1992, kiprah sastranya kian meluas. Bersama Penerbit Grasindo Jakarta, ia menerbitkan berbagai buku cerita anak dan novelet tokoh pahlawan nasional, seperti Untung Surapati, Sultan Agung, Tengku Cik Di Tiro, hingga R.A. Kartini.

Kecintaannya pada budaya lokal juga diwujudkan lewat seri buku Cerita Rakyat, baik dalam bentuk cerita teks maupun cergam (cerita bergambar) bilingual, yang mengisahkan berbagai legenda dan sejarah wilayah di Sukoharjo. Di antaranya adalah “The History of Sukoharjo”, “The History of Makamhaji”, hingga “The Legend of Raden Mas Suryabrata.”

Selain itu, Daniel juga menghasilkan karya referensi sejarah seperti buku “Fakta dan Rahasia di Balik Candi”, yang membahas Candi Borobudur, Prambanan, hingga peninggalan era Majapahit. Karya terbarunya pada 2023-2025 meliputi novel sejarah “Teror Titisan Rara Jonggrang: Petaka di Kali Opak”, antologi puisi sejarah “Pertempuran di Sungai Tambak Beras”, serta beberapa antologi cerpen dan puisi perjuangan.

Tak hanya menulis, Daniel aktif menggerakkan literasi di Sukoharjo. Ia menjabat sebagai Ketua Satupena Kabupaten Sukoharjo dan pengurus Komite Sastra Dewan Kesenian Sukoharjo.

Ia juga kerap menjadi narasumber berbagai workshop literasi, baik di Sukoharjo, di Radio RSPD Sukoharjo, RRI Surakarta, maupun di kota-kota lain.

Dedikasinya di bidang sastra dan literasi mengantarkan Daniel meraih berbagai penghargaan, seperti Juara Nasional Penulisan Cerpen Sejarah “Kabut Pagi di Irian Barat”, Juara Nasional Penulisan Cerita Rakyat “Wana Kethu”, dan Penghargaan Cerpen Anak tingkat Provinsi. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |