TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) membuka tiga program studi (prodi) baru untuk jenjang spesialis (Sp1) dan subspesialis (Sp2). Ketiga prodi baru tersebut adalah Program Studi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi, Program Studi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah, serta Program Studi Subspesialis Urologi yang merupakan prodi Sp2 urologi pertama di Indonesia.
Pembukaan tiga prodi baru ini menjadi sebuah terobosan dalam pendidikan kedokteran yang dirancang guna memenuhi kebutuhan pelayanan spesialis dan subspesialistik bagi masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Dibukanya prodi ini juga akan memperluas akses masyarakat, khususnya terhadap layanan kedokteran emergensi, jantung dan pembuluh darah serta urologi yang berkualitas.
Pembukaan prodi spesialis dan subspesialis di FKUI dilatarbelakangi oleh kebutuhan dokter spesialis kedokteran emergensi, dan konsultan dalam bidang jantung dan pembuluh darah serta urologi di berbagai pusat layanan kesehatan di Indonesia.
Dekan FKUI Ari Fahrial Syam mengatakan masih terdapat keterbatasan dalam penanganan kasus-kasus kompleks yang menuntut keahlian dari dokter spesialis dan subspesialis. "Selain itu, diharapkan dengan hadirnya prodi baru ini dapat menambah jumlah dokter spesialis dan subspesialis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang," kata Ari melalui siaran pers, Rabu, 16 Oktober 2024.
Menurut Ari, proses pendirian ketiga prodi di FKUI telah melalui berbagai tahapan penting, termasuk akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes), sehingga dapat dipastikan bahwa program ini memenuhi standar pendidikan kedokteran spesialis dan subspesialis yang telah ditentukan.
Ari menyebutkan Prodi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi dirancang dengan durasi selama delapan semester. Lulusan dari prodi ini, kata dia, diharapkan dapat menjadi dokter spesialis emergensi yang mampu mengelola layanan emergensi, khususnya resusitasi, baik sebagai klinisi maupun manajerial.
"Mereka juga dapat bekerja di layanan pra-rumah sakit seperti public safety center (PSC), layanan ambulans gawat darurat, layanan rujukan gawat darurat, serta layanan kebencanaan di berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan, Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Badan SAR Nasional (Basarnas)," kata dia.
Sementara Prodi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Subspesialis Urologi dengan masa studi empat semester dan dibagi menjadi tiga tahapan pendidikan yang komprehensif. Tahap 1 adalah pembekalan di mana peserta program akan mendapatkan materi dasar yang mendukung pemahaman mendalam tentang keilmuan dari masing-masing subspesialisasi.
Tahap II adalah magang, di mana peserta program akan ditempatkan di rumah sakit pendidikan untuk mengikuti pelatihan klinis intensif sesuai peminatan masing-masing. Tahap III adalah mandiri, yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta program untuk bekerja secara mandiri dengan bimbingan dalam rangka mempersiapkan diri menjadi konsultan jantung dan pembuluh darah serta konsultan urologi yang kompeten.
Iklan
Selain mendapatkan pengalaman klinis, menurut Ari, para peserta program juga akan dilibatkan dalam berbagai penelitian. Penelitian-penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan baru dalam bidang spesialisasi dan subspesialisasi, sehingga para peserta program tidak hanya mengikuti perkembangan, tetapi juga berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan di bidangnya masing-masing.
“Alhamdulillah, dengan dibukanya tiga program studi baru ini, FKUI kembali menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan kedokteran terkemuka di Indonesia yang selalu berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang bermutu," kata Ari.
Melalui program ini, tambahnya, diharapkan semakin banyak dokter spesialis dan subspesialis yang mampu memberikan pelayanan secara mendalam dan berkualitas, sehingga pelayanan kesehatan di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan Masyarakat. "Dengan demikian, FKUI kembali membuktikan komitmennya dalam menyediakan pendidikan kedokteran yang unggul dan berstandar internasional,” kata dia.
Menurut Ari, lulusan Prodi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi, Prodi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Prodi Subspesialis Urologi FKUI akan memiliki kompetensi unggul dalam bentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai peminatan yang mereka pilih. Para lulusan akan mampu memberikan pelayanan medis spesialis dan subspesialistik dengan kualitas tinggi, berbasis bukti ilmiah, dan sesuai dengan standar internasional.
Selain itu, lulusan juga diharapkan dapat berperan aktif dalam pengembangan keilmuan masing-masing melalui penelitian yang berkualitas serta berkontribusi dalam pengelolaan kasus secara multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.
Pendaftaran Program Studi Spesialis Pendidikan Kedokteran Emergensi, Program Studi Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah serta Program Studi Subspesialis Urologi, telah dibuka mulai tanggal 30 September – 27 Oktober 2024. Untuk informasi pendaftaran dan persyaratan program studi, dapat dilihat melalui laman penerimaan.ui.ac.id.
Pilihan Editor: Periset BRIN Diminta Pindah atau Mundur dari ASN dan Hujan Mendominasi Kota-kota Besar di Top 3 Tekno