Geger Ratusan Siswa dan Guru di Gemolong Sragen Keracunan Masal Program Makan Bergizi Gratis

1 month ago 30

Inilah makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di SDN 4 Gemolong dan SMP Negeri 3 Gemolong, Sragen, Jawa Tengah | Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Gemolong, Sragen dikabarkan keracunan massal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan pada Senin (11/8/2025) kemarin.

Para siswa mulai merasakan sakit perut yang luar biasa sejak sore hari hingga hari ini, Selasa (12/8/2025).

Berdasarkan Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , siswa yang menjadi korban keracunan MBG meliputi SMP Negeri 3 Gemolong atau SBI dan SDN 4 Gemolong.

Sumber keracunan, sementara diduga dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mitra Mandiri Gemolong 1 yang beralamat di Jalan raya Gemolong – Sragen Km 2, Klentang 008 Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen (Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah).

Adapun menu yang dihidangkan kepada para siswa berupa nasi kuning, telur ayam suwir, orek tempe, selada timun, apel dan Susu.

Akibat kejadian itu,  para siswa sejak tadi malam mengeluhkan sakit perut dan muntah-muntah serta  diare. Bahkan para siswa yang mengalami keracunan tidak masuk sekolah hari ini dan sedang dalam perawatan.

Kepada awak media, GL salah orang tua murid SDN 4 Gemolong membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Pagar SD langsung ditutup, banyak yang kena. Kalau SBI 50 anak, SDN tidak dihitung. Keluhannya  pusing, sakit perut, ini anak saya sendiri, kondisinya sudah mulai membaik. Parahnya tadi malam jam delapan, anak saya merasakan mules, perut sakit bahkan anak kepala sekolah juga kena, sampai muntah-muntah dan hari ini tidak sekolah,” kata GL, Selasa (12/8/2025).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dr. Udayanti Proborini saat dikonfirmasi wartawan tidak menampik adanya keracunan siswa dan guru di wilayah Gemolong. Setelah menerima laporan pihaknya telah meminta petugas untuk melakukan asesmen bersama Puskesmas Gemolong.

“Tim saya baru di sana, belum selesai yang dari Dinas Kesehatan, belum melaporkan. Ini masih pada di lokasi. Mereka di puskesmas juga pengambilan sampel (makanan) jadi belum melaporkan kepada saya (hasilnya),” kata Udayanti. Huri Yanto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |