Karya Dua Dosen DKV ISI Surakarta Tembus Pameran Poster Internasional di Rumania

Dosen DKV ISI Surakarta, Basnendar Herry Prilosadoso dan Brilindra Pandanwangi menunjukkan karya mereka yang lolos kurasi dan dipajang dalam ajang 1st Apáczai PosterFest International Invitational Poster Exhibition di Apáczai Art Gallery, Cluj-Napoca, Rumania, April 2025 lalu | Foto: Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dua dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Surakarta menorehkan prestasi di kancah internasional.

Karya poster mereka lolos kurasi dan dipajang dalam ajang 1st Apáczai PosterFest International Invitational Poster Exhibition di Apáczai Art Gallery, Cluj-Napoca, Rumania, April 2025 lalu.

Kedua karya tersebut dirancang oleh Brilindra Pandanwangi dan Basnendar Herry Prilosadoso. Mereka mengangkat karakter Rainer Maria Rilke, penulis novel dan puisi asal Austria, melalui olahan bentuk, warna, dan tipografi yang khas.

Brilindra menghadirkan poster berjudul Manuscript, menampilkan visual pohon kering berlatar dominan merah sebagai simbol pengabdian dan perjuangan panjang Rilke.

Sementara Basnendar mengusung karya bertajuk Legenda Poetry, menampilkan wajah Rilke yang diolah layaknya mozaik. Keduanya dirancang dengan teknik digital melalui sejumlah perangkat lunak, sebagai bentuk penghormatan atas karya dan jasa Rilke selama hidupnya.

Poster karya dosen DKV ISI Surakarta, Basnendar Herry Prilosadoso dan Brilindra Pandanwangi ada di antara poster lainnya yang dipajang dalam 1st Apáczai PosterFest International Invitational Poster Exhibition di Apáczai Art Gallery, Cluj-Napoca, Rumania, April 2025 lalu | Foto: Istimewa

Ajang bergengsi itu diikuti sekitar 80 peserta dari berbagai negara, di antaranya Turki, Mesir, Korea Selatan, Meksiko, Jepang, Polandia, Iran, Prancis, dan lainnya. Pameran ini digelar untuk memperingati 150 tahun kelahiran Rilke (1875–1926), sosok yang berpengaruh dalam dunia sastra Austria.

Menurut Brilindra, keberhasilan karyanya lolos kurasi menjadi bukti bahwa seni adalah bahasa universal tanpa batas ruang dan waktu.

“Lewat jejaring internasional, kita bisa berkarya sekaligus belajar dari beragam karya seniman dunia. Mengikuti pameran internasional menambah wawasan dan memacu inovasi,” ujarnya dalam rilis yang diterima Joglosemarnews. [*]