Kata Pakar Iklim Soal Kebakaran hutan di Los Angeles: Penyebab, Potensi, dan Pemadaman

3 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan di Los Angeles yang masif baru-baru ini mengungkapkan betapa seriusnya dampak perubahan iklim. Meskipun kebakaran bukan hal baru di California, intensitas dan frekuensinya semakin meningkat.

Para ilmuwan menyatakan bahwa suhu yang lebih tinggi, kekeringan, dan cuaca ekstrem menjadi faktor utama yang memperburuk risiko kebakaran di wilayah tersebut. Pakar iklim menyebut, kebakaran ini bukan hanya sebuah bencana sesaat, tetapi juga cerminan dari kondisi iklim yang semakin ekstrem.

Penyebab Kebakaran

Dilansir dari New York Times, seorang peneliti dari Chapel Hill, N.C., yang mempelajari dampak panas ekstrem di masa depan terhadap kesehatan manusia dan ekosistem, Peter Kalmus, menekankan bahwa kebakaran besar yang melanda Los Angeles adalah akibat dari perubahan iklim yang semakin buruk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di California, perubahan cuaca yang semakin panas dan kering telah meningkatkan kerentanannya terhadap kebakaran hutan. Kalmus menggambarkan bagaimana kekhawatiran tentang perubahan iklim telah menjadi kenyataan yang lebih buruk daripada prediksi ilmiah sebelumnya. Daerah-daerah seperti Altadena, yang sebelumnya dianggap aman, kini mengalami kebakaran besar yang mengancam keselamatan warganya.

Kebakaran ini menunjukkan bahwa suhu yang semakin tinggi menyebabkan kebakaran hutan lebih cepat menyebar, lebih besar, dan lebih merusak dari yang pernah diperkirakan. Menurut Kalmus, model prediksi tentang perubahan iklim cenderung lebih optimis, namun kenyataannya pemanasan global berlangsung lebih cepat daripada yang diperkirakan.

Potensi Kebakaran yang Meningkat

Di sisi lain, seorang peneliti NASA, Benjamin Hamlington, menjelaskan bahwa kebakaran besar di wilayah seperti Los Angeles semakin berpotensi menghancurkan banyak kawasan karena semakin sedikitnya tempat yang benar-benar aman dari ancaman bencana alam.

Disadur dari tulisan Hamlington di The Guardian, wilayah yang dulu dianggap aman, seperti Altadena di Los Angeles, kini tidak lagi terhindar dari kebakaran yang dahsyat. Akibatnya, banyak warga yang mulai mempertimbangkan untuk meninggalkan daerah yang dianggap rawan kebakaran, meskipun kenyataannya bencana serupa dapat terjadi di banyak tempat di dunia.

Selain itu, di New York Times, Kalmus juga mengingatkan bahwa kebakaran yang terjadi di Los Angeles bukanlah kejadian yang terisolasi. Melalui pengalamannya sendiri, ia menyadari bahwa potensi kebakaran akan terus meningkat seiring dengan pemanasan global.

Pada 2020, Kalmus mengalami langsung dampak dari kebakaran Bobcat di Altadena, yang menimbulkan kepanikan karena rumah-rumah terancam terbakar. Meski kebakaran itu sebagian besar terkendali, banyak warga yang harus mengungsi dan merasakan dampak dari asap tebal yang berbahaya bagi kesehatan.

Kebakaran ini juga mengingatkan kita bahwa daerah-daerah di sekitar pegunungan dan wilayah alam liar lebih rentan terhadap kebakaran. Dengan iklim yang semakin tidak menentu, kebakaran besar akan menjadi ancaman yang lebih sering terjadi.

Pemadaman Kebakaran

Dalam pandangan Kalmus, pemadaman kebakaran di daerah-daerah seperti Los Angeles menghadapi tantangan besar. Kebakaran yang melanda Altadena, tempat rumah Kalmus terbakar, berlangsung cepat tanpa banyak upaya pemadaman yang terlihat.

Kalmus mencatat bahwa ketika ia kembali ke rumahnya yang telah hangus terbakar, tidak ada mobil pemadam kebakaran yang tampak beraksi. Api melalap seluruh rumah dengan cepat, tanpa ada tindakan yang cukup untuk mengendalikan kebakaran tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat sumber daya pemadam kebakaran, efektivitasnya sangat bergantung pada kesiapan dan koordinasi yang ada. Dalam banyak kasus, kebakaran hutan besar sangat sulit untuk dikendalikan, terutama jika sudah menyebar ke daerah padat penduduk atau wilayah yang sukar dijangkau.

Kalmus mengungkapkan bahwa tantangan dalam pemadaman kebakaran semakin besar, seperti dalam kebakaran hutan di Los Angeles, karena kekeringan dan panas yang ekstrem.

Jika suhu terus meningkat akibat perubahan iklim, upaya pemadaman akan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya melakukan tindakan preventif dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, yang menjadi penyebab utama pemanasan global dan memperburuk risiko kebakaran.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |