TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memenuhi panggilan presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa, 15 Oktober 2024. Kemudian ikut pembekalan calon menteri di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor.
Dalam pemerintahan mendatang, Kementerian Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) akan dipecah menjadi dua kementerian terpisah: Kementerian Koperasi dan Kementerian UKM. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa Budi Arie Setiadi akan mengambil alih tugas sebagai Menteri Koperasi dalam kabinet baru.
“Tadi pagi saya sudah bicara dengan Pak Budi Arie yang akan ditempatkan di menteri koperasi. Beberapa hari sebelumnya saya juga sudah bicara dengan Pak Maman yang akan menjadi menteri UKM,” kata Teten kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024.
Profil Budi Arie Setiadi
Budi Arie Setiadi, seorang politikus dan mantan jurnalis Indonesia, lahir di Jakarta pada 20 April 1969. Ia kini menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) sejak 17 Juli 2023, menggantikan Johnny G. Plate yang terlibat dalam kasus korupsi. Sebelumnya, Budi Arie menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia dari 2019 hingga 2023.
Budi Arie dibesarkan di Jakarta oleh orang tuanya, Joko Asmoro dan Pudji Astuti. Ia memulai pendidikan formalnya di SD Marsudirini di Koja, Jakarta Utara, dan melanjutkan ke SMP di lembaga yang sama. Pada tahun 1988, Budi masuk SMA Kolese Kanisius di Jakarta Pusat dan lulus pada tahun 1990. Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi dengan mengambil S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia, di mana ia aktif terlibat dalam organisasi kemahasiswaan.
Selama masa studinya di Universitas Indonesia, Budi menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP pada 1993-1994 dan anggota Presidium Senat Mahasiswa pada 1994-1995. Ia lulus dengan gelar sarjana ilmu komunikasi pada tahun 1996. Selain itu, Budi juga mengelola mingguan Media Indonesia antara 1994-1996, mengembangkan keterampilan menulis dan analisisnya.
Iklan
Di tengah gelombang reformasi 1998, Budi mendirikan surat kabar kritis bernama "BERGERAK" dan berkontribusi dalam pembentukan Mingguan Ekonomi Kontan, di mana ia bekerja sebagai jurnalis dari 1996 hingga 2001. Setelah itu, Budi melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan meraih gelar magister dalam manajemen pembangunan sosial pada 2005.
Budi Arie terjun ke dunia politik sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di mana ia menjabat sebagai Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPD PDIP DKI Jakarta dari 2005 hingga 2010. Ia juga mendirikan Projo, kelompok relawan pendukung Joko Widodo pada Agustus 2013, yang berperan penting dalam pencalonan Jokowi sebagai presiden.
Pada 25 Oktober 2019, Budi Arie dilantik sebagai Wakil Menteri PDTT oleh Presiden Jokowi. Puncak karier politiknya terjadi saat ia diangkat sebagai Menkominfo pada Juli 2023. Dalam perannya, Budi Arie diharapkan dapat mengelola dan mengembangkan sektor komunikasi dan informatika di Indonesia, terutama dalam era digital yang semakin berkembang.
Selain karier politik, Budi Arie juga aktif sebagai penulis, dengan karya-karya seperti Menjemput Takdir Sejarah (2015) dan Berubah Demi Rakyat (2004). Dengan pengalaman luas di bidang jurnalistik dan politik, Budi Arie Setiadi menjadi sosok yang berpengaruh dalam perkembangan komunikasi dan informasi di Indonesia.
MYESHA FATINA RACHMAN I HATTA MUARABAGJA I TIKA AYU I ANTARA I KAKAK INDRA PURNAMA
Pilihan Editor: Budi Arie Kerahkan Anak Buah untuk Poles Citra Jokowi Menjelang Lengser