Langkah Progresif Sektor Energi: Upaya Maksimalkan Produksi Minyak Lewat Terobosan Teknologi

1 day ago 15

(Beritadaerah-Jakarta) Upaya mendorong produksi minyak nasional menuju satu juta barel per hari pada 2030 terus dilakukan dengan strategi yang dianggap tidak lagi konvensional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diketahui tengah memusatkan perhatian pada penggunaan pendekatan teknologi lanjutan, termasuk pemanfaatan metode *Enhanced Oil Recovery* (EOR) serta teknik pengeboran horisontal sebagai upaya memperbesar potensi cadangan yang ada.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam forum energi tahunan yang berlangsung di Tangerang, Kamis (22/5/2025), yang sekaligus menandai pembukaan Konvensi dan Pameran IPA ke-49. Dalam forum itu, Menteri ESDM menyebut bahwa penggunaan strategi biasa dinilai tak lagi cukup untuk mendongkrak produksi, sehingga dibutuhkan cara-cara yang lebih progresif.

Teknologi EOR, yang dikenal mampu mengangkat kembali minyak dari sumur-sumur tua yang sebelumnya dianggap tidak ekonomis, kini mulai dimaksimalkan. Selain itu, teknik pengeboran horisontal diyakini bisa memberikan akses lebih luas terhadap cadangan yang sulit dijangkau bila hanya menggunakan metode vertikal.

Optimalisasi Sumur Tak Aktif dan Cekungan Baru Diutamakan

Langkah lainnya yang sedang dijalankan kementerian adalah menghidupkan kembali sumur-sumur migas yang selama ini tak beroperasi. Pendekatan ini dinilai lebih hemat sumber daya karena memanfaatkan infrastruktur yang telah tersedia, sehingga efisiensi waktu dan biaya lebih terjaga.

Sejalan dengan itu, eksplorasi terhadap cekungan migas yang belum tergarap juga mulai dipercepat. Dari total 128 cekungan yang ada di Indonesia, 68 di antaranya masih menyimpan potensi besar dan menunggu pengembangan lebih lanjut.

Untuk memperkuat langkah tersebut, pemerintah membuka peluang investasi baru melalui rencana penawaran 60 Wilayah Kerja (WK) Migas hingga 2028. Kebijakan ini dirancang agar mampu menarik mitra usaha dengan memberikan sejumlah insentif, termasuk bagi hasil yang lebih menarik serta peningkatan nilai keekonomian proyek.

Sebagai bentuk komitmen nyata, pemerintah telah menetapkan kontrak untuk tiga wilayah kerja hasil lelang tahap II tahun 2024, yaitu Kojo, Binaiya, dan Serpang. Total investasi yang berhasil dihimpun dari ketiga wilayah tersebut mencapai USD13,3 juta, dengan bonus tanda tangan sebesar USD700 ribu.

Kombinasi dari inovasi teknologi, pengaktifan kembali sumur lama, serta ekspansi eksplorasi diyakini dapat membantu pemerintah mengejar target produksi tanpa mengorbankan prinsip keberlanjutan lingkungan.

Upaya ini juga tidak semata soal capaian angka, melainkan bagian dari strategi menyeluruh untuk memastikan bahwa setiap sumber energi yang dimiliki mampu memberikan manfaat maksimal bagi ketahanan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |