Mejelajahi Destinasi Wisata Singapura yang Berkembang Setiap Saat

3 hours ago 3

TEMPO.CO, Batam - Beberapa destinasi wisata di Singapura melakukan inovasi yang signifikan, apalagi setelah dunia dihantam pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Seperti yang terlihat kawasan Science Center di Siangpura, beberapa destinasi wisata terus berbenah untuk mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara lebih banyak.

Salah satu perubahan besar dilakukan Snow City Singapore yang merupakan tempat wahana bermain salju yang dingin bak di Arktika. Perubahan besar itu ditunjukkan dengan pembangunan seluncuran terpanjang 120 meter yang di beri nama The Glacier Rush. Gacier luge ini terbuat dari ice kristal yang diukir membentuk parit melingkar setinggi tiga tingkat. Pengunjung dapat berselancar di sepanjang wahana sambil berteriak kencang kegirangan.

"Ini kita baru launch, sejak bulan Oktober 2024 lalu," kata Norazani Shaiddin, General Manager Snow City Singapura, Senin 25 November 2024. Sebelumnya Snow City hanya memiliki satu seluncuran panjang yang bisa dipakai pengunjung menggunaka ban. 

The Glacier Rush mendapatkan rekor Singapore Book of Records untuk kategori wahana permainan seluncuran ice terpanjang di Singapura. "Kita bangun ini dengan biasaya 1.2 juta dolar Singapura, saya yakin selama enam bulan kedepan modalnya sudah kembali," kata Norazani.

Mesin pembuat salju sungguhan

Tak hanya The Glacier Rush, Snow City juga berinovasi dengan cara mendatangkan mesin pembuat salju sungguhan. Alat yang dipasang di area Snow Village, akan membuat salju secara perlahan turun menghujani para pengunjung. 

Perubahan besar ini juga membuat pengunjung lebih senang karena menambah pegalaman bermain salju. "Jadi ini salju sungguhan sudah bisa anda membuat snowman ice, kalau sebelumnya salju yang turun terbuat dari busa atau foam," kata salah satu pengunjung.

Norazani mengatakan, setidaknya saat ini di Snow City Singapore terdapat tiga zona yaitu snow fall, zona galerry ice, dan The Glacier Rush. Di zona galeri pengunjung menyaksikan ukiran es berbentuk ferari, bar, hingga boneka tinkerbell yang mengkilat. Dengan alat-alat baru dan pemahat yang berasal dari Cina. 

Tak hanya itu, meskipun wahana ukiran ini sudah ada sebelumnya. Tetapi kali ini ukiran yang ada tidak hanya berbentuk es yang bening, tetapi juga memiliki warna yang bervariasi. "Itu warna ice-nya bukan di cat, tetapi sudah berwarna sejak awal, saya juga kaget, itu unik sekali," kata Noorzani, menambahkan, "Untuk wahana galery ice, akan diubah secara berkala. Sedangkan seluncuran terpanjang itu permanen di Snow City Singapore."

Harga tiket masuk berubah 

Meskipun mengalami perubahan signifikat, pengelola hanya menambah biaya masuk sebesar 2 dolar Singapura, sehingga untuk saat ini pengunjung membayar tiket masuk Snow City Singapore 27 dolar Singapura untuk satu orang dewasa, 25 dolar Singapura untuk anak-anak. "Itu tiket untuk bermain selama satu jam, saya yakin 60 menit saja kita sudah tidak tahan," ujar Norazani. Saat berada di dalam ruangan Snow City Singapore kedinginannya mencapai minus 8 derajat celcius. 

Inovasi ini dilakukan pengelola Snow City Singapore untuk mendapat pengalamanan menantang untuk para pengunjung. Dalam satu tahun pengunjung Snow City Singapore mencapai 120 ribu orang, 50 persen merupakan wisatawan asing dari Indonesia. "Saya sudah 20 tahun memimpin wahana ini, saya ingin memberikan mereka pengalaman baru kepada pengunjung, pengunjung diharapkan bisa lebih fun, baik itu anak-anak dan orang dewasa," kata dia. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |