TEMPO.CO, Jakarta - Dua kapal pendarat Lighter, Amphibious Resupply, Cargo, 5 ton atau LARC-V dari HMAS Adelaide mendarat di bibir Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, 15 November 2024. Keduanya mengangkut rombongan jurnalis yang hendak berkeliling HMAS Adelaide yang berlayar di perairan Situbondo untuk Latihan Keris Woomera 2024 antara Australian Defense Force (ADF) dan Marinir TNI Angkatan Laut.
Sebelum naik LARC, penumpang wajib memakai pelampung dan mendapat briefing keselamatan. Dalam perjalanan sekitar 30 menit, LARC-V akhirnya tiba di buritan HMAS Adelaide.
HMAS Adelaide merupakan kapal serbu amfibi kelas Canberra. Kapal ini merupakan kapal terbesar yang dimiliki Royal Australian Navy. Pertama kali aktif pada 4 Desember 2015, kapal berbobot 27.500 ton ini memiliki panjang 230 meter dengan tinggi 20,50 meter atau 11 lantai. Kapal ini memiliki kecepatan maksimum 20 knot dengan jarak 9.000 mil laut.
HMAS Adelaide bisa menampung lebih dari 110 kendaraan militer dan 12 lebih helikopter. Selain itu, kapal ini juga bisa menampung 1.000 lebih personel lengkap dengan amunisi.
Begitu tiba di lantai 2 buritan dan turun dari LARC-V. Rombongan awak media diarahkan ke lantai 1 kapal. Di lantai ini digunakan untuk menyimpan dua Tank Abrams M1A1 yang digunakan dalam Latihan Keris Woomera.
Dua helikopter MH-60R Romeo mengisi bahan bakar di dek landasan kapal serbu amfibi HMAS Adelaide, di lepas Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, q5 November 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Dari sana rombongan naik ke tempat makan awak kapal. Ada tiga menu siang yang disajikan, yakni nasi dengan ayam panggang, nasi dengan sup ikan, dan burito serta kentang goreng. Menu makanan selalu bervariasi. Bahkan, koki kapal juga memasak makanan Indonesia. Selain makanan utama, disediakan juga makanan penutup dan buah, serta kopi dari mesin.
Setelah dari tempat makan, Tempo berkesempatan melihat anjungan atau pusat kendali kapal. Untuk menuju ke sana mesti melewati tangga yang curam. Kendati demikian, koridor kapal dipenuhi pendingin ruangan.
Anjungan kapal menjadi pusat kendali kapal. Dari anjungan ini terlihat jelas dek landasan dan lautan luas. Anjungan kapal menjadi area tertinggi di HMAS Adelaide. Pada ruangan ini kapten kapal dan perwira tinggi bekerja. Di ruangan lain pada lantai yang sama, terdapat juga pusat kendali lalu lintas pesawat. Ruangan ini menjadi pusat kendali pesawat yang keluar masuk landasan.
Personel Australian Defense Force (ADF) mengatur lalu lintas helikopter di ruang kendali pesawat pada kapal serbu amfibi HMAS Adelaide di lepas Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, 15 November 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Captain Troy Duggan, commanding officer HMAS Adelaide, mengatakan kapal ini merupakan Landing Helicopter Dock dan merupakan kapal terbesar milik Royal Australian Navy.
“Peran utamanya adalah melakukan operasi amfibi,” kata Troy saat diwawancarai di anjungan HMAS Adelaide, 15 November 2024.
Selain operasi militer, HMAS Adelaide juga memiliki kemampuan untuk memberikan evakuasi bencana alam dan daerah konflik. HMAS Adelaide memiliki dek landasan helikopter yang besar. Troy mengatakan HMAS Adelaide bisa mengakomodir 1.000 orang dalam waktu yang cukup lama.
Dengan predikat kapal besar, HMAS Adelaide juga memiliki rumah sakit untuk merawat banyak personel. Kapal ini memiliki berbagai klinik, mulai dari sakit ringan hingga dokter gigi. Bahkan, kapal memiliki kamar bedah.
Ruang bedah medis di kapal serbu amfibi Australia HMAS Adelaide, 15 November 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Untuk membunuh rasa bosan, prajurit Australia juga memilki hiburan antara lain playstation, gym, hingga kelab.
Captain Troy Duggan mengungkapkan memang ada tantangan untuk memimpin kapal sebesar HMAS Adelaide. Salah satunya bagaimana menjaga ketertiban di dalam kapal.
“Oleh karena itu, kami memiliki polisi militer di kapal,” kata dia.
Selain itu, tantangan lain adalah bagaimana menjaga awak kapal tidak stres karena jauh dari kampung halaman dan keluarga. Sehingga, kata Troy, memperhatikan orang-orang di kapal menjadi prioritas utama,
“Baru kemudian kami memperhatikan kapal,” kata Troy.
HMAS Adelaide akan singgah ke Jakarta setelah Latihan Keris Woomera untuk istirahat. HMAS Adelaide berlayar sejak Oktober dan baru akan kembali ke Australia pada akhir Desember