16 hours ago
11
CANTIKA.COM, Jakarta - Dua pendaki perempuan lawas, Lilie Wijayati dan Elsa Laksono menghembuskan napas terakhirnya di Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Papua, pada Sabtu, 1 Maret 2025. Mereka dikabarkan terjebak dalam badai salju hingga mengalami hipotermia.
Keduanya dikenal sebagai pendaki veteran karena telah melakukan perjalanan ke berbagai puncak tertinggi di Indonesia, hingga mendapat julukan Ratu Pendaki atau hiking queen."We are not the dancing queen, we are the hiking queen," tulis Lilie dalam unggahan di akun akun Instagramnya, @mamakpendaki yang berkolaborasi dengan Elsa di @exploreelsa pada 8 November 2024 silam.
Belajar dari pengalaman mendiang Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, berikut tips mendaki gunung bersama rombongan yang perlu kamu ketahui, seperti dilansir dari Tempo, yuk simak!
Tips Mendaki Gunung Bersama Rombongan
Pendiri Tiga Dewa Adventures, Muhammad Rifky Maulana, membagikan beberapa cara agar tetap aman, terutama bagi mereka yang baru pertama kali bergabung dalam grup pendakian.
1. Kenalan
Menurutnya, proses registrasi dan perkenalan dengan sesama pendaki sangat penting sebelum memulai pendakian. Misalnya dalam open trip, para peserta mungkin belum saling mengenal satu sama lain, sehingga perkenalan awal melalui grup atau bahkan pertemuan berani seperti Zoom sangat disarankan.
“Biasanya sebelum pendakian, kami mengadakan perkenalan melalui Zoom agar peserta setidaknya mengenali wajah dan nama satu sama lain,” kata Rifky ketika dihubungi Tempo.
Ia mengatakan, langkah ini penting agar saat di jalur pendakian, pendaki bisa lebih mudah mengenali anggota rombongannya.
2. Tanyakan Informasi Detail
Rifky menyarankan pentingnya pendaki mengetahui detail jalur yang akan dilalui, termasuk di mana pos istirahat, sumber mata air, dan titik dengan sinyal telepon yang baik.
“Tamu juga berhak mendapatkan informasi ini, dan kru atau panitia harus menjelaskannya dengan jelas selama briefing sebelum pendakian,” ujarnya.
Mendaki gunung bersama rombongan, baik dalam open trip maupun pendakian pribadi, memerlukan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik agar lebih aman dan menyenangkan. Kunci utamanya adalah komunikasi yang baik, perencanaan yang matang, serta kesiapan fisik dan mental dalam menghadapi segala situasi di lapangan.
3. Briefing dan Koordinasi
Koordinasi dan briefing penting untuk memastikan pendaki mengetahui apa yang harus dilakukan di setiap pos, termasuk di titik istirahat dan sumber air berada.
Anda juga bisa membagi peserta dalam beberapa kelompok. Namun, Rifky mengingatkan bahwa pembagian kelompok ini bisa berubah tergantung pada kecepatan dan kemampuan fisik masing-masing pendaki.
"Awalnya kita mungkin berada di depan, tapi bisa saja dalam situasi tertentu kita akhirnya berada di belakang. Oleh karena itu, penting untuk tetap memperhatikan keberadaan kelompok kita," tambahnya.
4. Perlengkapan Pribadi
Hal lain yang sering kali diabaikan oleh pendaki adalah memastikan perlengkapan pribadi, harus lengkap dan sesuai dengan kebutuhan. Rifky mengingatkan, "Pastikan perlengkapan pribadi sudah sesuai dengan yang (daftar) yang dikirimkan panitia. Misalnya, jas hujan, logistik, dan barang-barang pribadi lainnya harus dipastikan aman," jelasnya.
Dia menekankan pentingnya membawa perlengkapan pribadi sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. “Kadang-kadang kita menitipkan barang berat kepada teman yang mungkin berada jauh di depan atau di belakang, yang akhirnya membuat kita kesulitan ketika barang tersebut dibutuhkan,” tambahnya.
Tips lainnya, jika Sahabat Cantika tidak mampu membawa perlengkapan sendiri, kita bisa menggunakan jasa porter untuk membantu membawa barang-barang berat. Cara ini akan membuat pendakian lebih nyaman dan aman.
Pilihan Editor: Mendaki Gunung di Benua Asia Lebih Ramah Perempuan, Mengapa?
PUTRI ANI
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
