TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri RI Sugiono bertemu dengan Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, dalam kunjungan kerjanya ke Doha pada Rabu, 5 Maret 2025.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menlu itu membahas peningkatan hubungan kerja sama kedua negara ke level yang lebih tinggi di berbagai bidang strategis, meliputi politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta infrastruktur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sugiono dan Sheikh Mohammed juga membahas soal rencana kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Qatar pada 2025. Kunjungan itu diharapkan akan dapat menjadi momentum bagi peningkatan hubungan kedua negara.
Lebih lanjut, kedua tokoh itu turut membahas kerja sama untuk menggalang dukungan internasional dalam memperkuat perjuangan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan dan mewujudkan cita-cita mendirikan negara yang berdaulat.
Adapun Qatar merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Timur Tengah, khususnya di bidang investasi. Hubungan diplomatik Indonesia dan Qatar telah dimulai sejak 1976.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Qatar menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pendanaan investasi untuk pembangunan 1 juta unit rumah. MoU ini untuk mendukung program 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto.
MoU tentang pengembangan proyek hunian 1 juta unit rumah tersebut diteken antara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dengan Sekretaris Jenderal Dewan Keluarga Kerajaan Qatar Syekh Abdul Aziz Abdul Rahman Hassan Al-Thani, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025.
“Kami berharap dari 1 juta ini nanti. Saya sudah tugaskan Bapak Wakil Menteri Fahri Hamzah sudah bertemu ke luar negeri, dan hari ini adalah proses yang teman lihat adalah proses panjang yang sudah dilakukan Pak Hashim sebagai ketua satgas beserta jajaran dengan Pak Fachri sehingga kita ada acara ini,” kata Maruarar di Istana Merdeka.
Pria yang disapa Ara ini mengatakan MoU ini merupakan kerja sama government-to-government. Setelah diteken, ucap dia, pihaknya langsung bergerak menyiapkan lahan.
Ara mengatakan pihaknya menggandeng Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menyiapkan lahan dari PT KAI hingga Perum Perumnas. Kemudian dari Kementerian Sekretraris Negara turut membantu lahan yang tersedia di Kemayoran dan Senayan.
Kementerian Keuangan lewat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara juga sudah menyiapkan lahan di Kalibata.
“Lokasi akan disurvei segera oleh Syeikh dan kami sudah siap membawa lokasi yang saya katakan tadi ada di Kemayoran, sekitar Senayan dan Kalibata,” ujarnya.
Ara mengatakan Qatar bukan satu-satunya investor yang akan menanam modal di bidang perumahan. Menurut Ara, Presiden Prabowo Subianto mendapat laporan dari Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), bahwa banyak investor masuk ke Indonesia sehingga mempercepat target program pemerintah.
“Ini targetnya adalah untuk masyarakat Indonesia menengah bawah, dan lebih diprioritaskan untuk investor sekarang adalah di perkotaan,” ujarnya. "Kami diberi target 3 juta untuk membangun perumahan dan dalam 2 bulan 20 hari ini kurang lebih sudah sekitar 40.000 dibangun.”
Eka Yudha Saputra ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.