Membantah Pentagon, Tencent: Kami Bukan Perusahaan Militer Cina

3 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Pertahanan Amerika Serikat memasukkan Tencent Holdings Limited dan sejumlah korporasi lain ke dalam daftar perusahaan militer Cina. Mengutip dari The Washington Post, Tencent telah membantah tuduhan tersebut dan menganggap Pentagon keliru.

“Karena bukanlah perusahaan militer Cina atau kontributor fusi militer-sipil bagi basis industri pertahanan Cina, Tencent yakin bahwa pencantumannya dalam Daftar CMC (Chinese Military Companies) merupakan suatu kesalahan,” tulis Tencent dalam sebuah pengumuman kepada Bursa Efek Hong Kong, dikutip pada Jumat, 10 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akibat perusahaan dimasukkan ke daftar CMC itu, saham Tencent di Hong Kong jatuh 7,3 persen pada Selasa. Tencent menyatakan pihaknya akan membicakan lebih lanjut dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Jika perlu, ditambahkan dalam pengumuman itu, mengambil tindakan hukum untuk menghapus perusahaan dari daftar. Perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu menegaskannya karena salah satu fokus perusahaan adalah pada bisnis video game, serta mengoperasikan aplikasi perpesanan WeChat.

Sementara, Departemen Pertahanan Amerika Serikat beralasan memasukkannya dalam daftar sebagai upaya berkelanjutan yang penting untuk menyoroti dan melawan strategi penggabungan militer-sipil Cina. Strategi itu, menurut Pentagon, digunakan Cina untuk modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

"Memastikan bahwa PLA dapat memperoleh teknologi dan keahlian canggih yang dikembangkan oleh perusahaan, universitas, dan program penelitian Cina yang tampaknya merupakan entitas sipil,” tulis Departemen Pertahanan Amerika Serikat dalam keterangan tertulis mereka, Selasa, 7 Januari 2025.

Entitas korporasi yang dicurigai sebagai perusahaan militer Cina masuk ke dalam daftar Bagian 1260H. Dalam daftar ini, Washington mulai mengidentifikasi perihal dugaan kontribusi penggabungan militer-sipil yang beroperasi secara langsung maupun tidak langsung di Amerika Serikat.

Landasan memasukkkan Tencent dan lain-lain ke dalam daftar tersebut berdasarkan Pasal 1260H Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional Tahun Fiskal 2021. Amerika Serikat akan memperbarui daftar tersebut dengan entitas lain yang dicurigai. “Pemerintah Amerika Serikat berhak untuk mengambil tindakan tambahan terhadap entitas-entitas ini berdasarkan kewenangan selain Bagian 1260H,” tulis Departemen Pertahanan.

Selain Tencent, perusahaan lain yang masuk dalam daftar yang sama antara lain Shenzhen DJI Innovation Technology Co., Ltd. (DJI), Shenzhen Dajiang Baiwang Technology Co., Ltd., China National Nuclear Corporation (CNNC), entitas grup Aviation Industry Corporation of China Ltd. (AVIC), SenseTime Group, Inc., hingga Contemporary Amperex Technology Co., Ltd. (CATL).

CATL, perusahaan pembuat baterai, telah sebelumnya juga membantah terlibat dalam bisnis atau aktivitas militer. Dinyatakannya, berada dalam daftar berdampak buruk pada operasional perusahaan dan juga menganggapnya suatu kesalahan.

Selain itu perusahaan penyedia perangkat lunak, SenseTime Group, Inc. juga membantah dan tidak setuju dengan keputusan Departemen Pertahanan Amerika Serikat. “SenseTime tetap berkomitmen kuat untuk bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait guna mengatasi masalah ini, dan untuk melindungi kepentingan perusahaan dan para pemegang saham kami,” tulis perusahaan tersebut.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |