
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Solo menggelar MPP Goes to Mall, di Solo Paragon Mall. Selama empat hari, 7-10 Agustus 2025, sejumlah layanan perizinan pengurusan dokumen bagi masyarakat dapat dimanfaatkan sambil berbelanja.
Kepala DPMPTSP Kota Solo Andriyani Sasanti mengatakan MPP Goes to Mall merupakan inovasi untuk jemput bola kepada masyarakat yang bisa datang ke mall. Ia berharap melalui kegiatan tersebut, berbagai macam pelayanan yang ada di MPP dapat lebih dekat dengan masyarakat.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan administrasi maupun perizinan. Serta memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan ramah di ruang publik yang nyaman, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan secara resmi,” bebernya, Kamis (7/8/2025).
Andriyani menambahkan, bertajuk Monggo Blonjo Sisan Ngurus Dokumen lan Perizinan, kegiatan sekaligus untuk mempromosikan MPP Kota Solo sebagai pusat pelayanan publik yang modern dan terintegrasi.
“Jadi sambil belanja sekalian mengurus dokumen dan berbagai macam perizinan yang dibutuhkan oleh masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, untuk layanan yang tersedia di MPP Goes to Mall ada berbagai macam dengan total 26 gerai yang akan melayani masyarakat, di antaranya pelayanan perpanjangan SIM dengan kuota 25 SIM perhari dan juga perpanjangan STNK. Akan ada juga mobil SIM keliling yang siap melayani masyarakat.
Pelayanan lain adalah pembuatan paspor dengan ketentuan kuota 40 paspor/hari dan wajib mendaftar lebih dulu di e-paspor. Selain itu, akan ada layanan NPWP dari KPP Pratama. Ada pula pelayanan dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, BRI, Bank Jateng, dan PBB.
“Dinkes juga akan hadir memberikan pelayanan cek kesehatan gratis dengan syarat KTP Solo maupun luar Solo. Sedangkan Dishub juga melayani masyarakat berkaitan transportasi publik, misal BST,” ujar Andriyani.
Selain itu, BEI juga akan membuka gerai di MPP Goes to Mall untuk memperkenalkan saham kepada masyarakat.
“Masyarakat itu kadang bukannya tidak mau, tetapi memang perlu edukasi yang banyak kepada masyarakat, sehingga harapannya simpanan mereka tidak hanya dalam bentuk tabungan, deposito dan sebagainya tetapi juga melalui bursa efek,” katanya. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.