INFO NASIONAL - Ketua Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Mahendra Siregar menekankan pentingnya hilirisasi dan inovasi teknologi dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Mahendra mengatakan hilirisasi bukan hanya meningkatkan nilai tambah sumber daya domestik, tetapi juga membuka peluang investasi dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global. Hilirasi diyakini dapat meningkatkan ketahanan perekonomian nasional.
“Pada satu sisi berbasis pada pengembangan nilai tambah hilirisasi sumber daya mineral maupun pertanian, di lain pihak berbasis dari stakeholders-nya, berbasis dari sektor jasa keuangan pendukungnya, dan juga aktivitas multiplier effect-nya,” ujar dia dalam acara CEO Networking 2024 bertajuk “Navigating Global Market Forces and Technology Innovation for Sustainable Business” di Jakarta, Selasa, 26 November 2024.
OJK juga mendukung rencana pemerintah bergabung dengan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan BRICS. Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi, keuangan, dan investasi Indonesia menuju perekonomian yang lebih modern dan berkembang.
Perekonomian yang maju dan modern ini, Mahendra melanjutkan, juga harus sesuai dengan komitmen Indonesia mencapai net zero emission atau nol karbon pada 2060. Sebagai bentuk dukungan terhadap langkah tersebut, OJK telah meluncurkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI). Taksonomi versi pertama sudah diterbitkan beberapa waktu lalu, berfokus pada sektor ataupun proses transisi energi dan mineral kritis yang merujuk pada jenis-jenis mineral yang memiliki peran strategis dalam berbagai industri modern.
“Tahap selanjutnya dari taksonomi berkelanjutan itu adalah versi dua yang berkaitan dengan sektor konstruksi, real estate, transportation and storage, agro, serta forestry and land use. Saat ini sedang dalam finalisasi dan kami harapkan pada awal tahun depan bisa diterbitkan,” kata Mahendra.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan, menyampaikan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang ditetapkan pemerintah, dibutuhkan peran serta industri jasa keuangan terutama sektor pasar modal. Pasar modal berperan sebagai pilar utama pembiayaan pembangunan, terutama dalam mendukung hilirisasi industri, transisi energi, dan penguatan ekonomi digital.
Pendapat senada diungkapkan Menteri Investasi dan Hilirisasi/KepalaBadan Koordinasi Penanaman Modal Rosan P. Roeslani. Menurut dia, investasi merupakan faktor kunci pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Upaya mendukung hilirisasi, memperkuat pasar modal sebagai pondasi likuiditas, dan mendorong investasi strategis termasuk di sektor karbon, akan menjadi pilar utama untuk mewujudkan visi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” kataRosan.
CEO Networking 2024 digelar OJK bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia.
CEO Networking 2024 diharapkan menjadi momentum penting untuk meningkatkan sinergi antara OJK, pelaku pasar, dan seluruh stakeholders pasar modal. Peningkatan sinergi tersebut dapat mendorong percepatan pertumbuhan pasar modal di masa mendatang, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan perekonomian nasional. (*)