TEMPO.CO, Jakarta - Oprah Winfrey, ikon televisi dan tokoh dunia, memberikan klarifikasi mengenai isu yang beredar bahwa dirinya menerima bayaran sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 15,7 miliar untuk mendukung kampanye Kamala Harris, dalam gelaran Pemilihan Presiden Amerika Serikat. Ketika ditemui oleh seorang reporter TMZ pada Selasa, 12 November 2024 di Santa Barbara, setelah berolahraga, Oprah dengan tegas membantah kabar tersebut.
“Tidak benar,” katanya singkat ketika ditanya mengenai tuduhan tersebut. “Saya tidak dibayar apa-apa. Tidak pernah,” ujar perempuan berusia 70 tahun itu.
Awal Mula Isu Oprah Winfrey Terima Duit
Klarifikasi Oprah ini muncul setelah laporan yang diterbitkan oleh Washington Examiner pada Jumat, 8 November 2024. Laporan itu menyebutkan bahwa Harpo Productions, perusahaan produksi milik Oprah, menerima pembayaran sebesar US$ 1 juta dari kampanye Harris.
Pembayaran itu disebut dilakukan setelah Oprah mengadakan acara pertemuan terbuka bertajuk ‘Unite for America’ pada Sabtu, 19 September 2024. Namun, Oprah dan pihak Harpo dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada pembayaran pribadi yang diterima oleh sang legenda talkshow tersebut.
Bantahan Resmi dari Harpo Productions
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Harpo Productions, pihaknya menjelaskan bahwa kampanye Kamala Harris memang membayar biaya produksi untuk acara ‘Unite for America’ yang diadakan secara virtual dan disiarkan langsung. “Kampanye membayar biaya produksi untuk acara ‘Unite for America’ yang berlangsung pada 19 September di luar Detroit, Michigan,” demikian pernyataan yang disampaikan oleh juru bicara Harpo.
Namun, ditegaskan bahwa Oprah tidak menerima bayaran pribadi dari kampanye tersebut, baik melalui Harpo Productions maupun secara langsung. Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi laporan yang beredar di beberapa media yang menyebutkan bahwa Oprah menerima US$ 1 juta untuk perannya dalam acara tersebut. “Oprah Winfrey tidak pernah menerima biaya pribadi dari kampanye Harris,” ungkap pihak mereka.
Kampanye Kamala Harris Dianggap sebagai Pengeluaran Besar yang Gagal
Selama kampanye pemilihan presiden, Kamala Harris diketahui menghabiskan anggaran yang sangat besar untuk memperkenalkan dirinya kepada publik. Menurut laporan Washington Examiner, kampanye Harris menghabiskan lebih dari US$ 1,2 miliar, jauh lebih banyak dibandingkan dengan kampanye Donald Trump yang menghabiskan sekitar US$ 750 juta. Salah satu pengeluaran besar tersebut adalah untuk acara-acara besar, termasuk ‘Unite for America’.
‘Unite for America’ yang dipandu oleh Oprah mengumpulkan banyak selebritas terkenal, seperti Meryl Streep, Chris Rock, Ben Stiller, Julia Roberts, Bryan Cranston, Tracee Ellis Ross, hingga Jennifer Lopez. Acara ini dihadiri oleh sekitar 400 orang di studio dan disaksikan oleh jutaan orang di berbagai platform digital, termasuk YouTube dan Facebook.
Produksi Acara yang Mahal
Pengeluaran untuk produksi acara ini dilaporkan cukup besar. Menurut data yang diperoleh dari pengajuan keuangan federal, kampanye Harris menghabiskan lebih dari US$ 15 juta untuk biaya produksi acara dan iklan. Di antaranya, terdapat biaya sebesar US$ 1 juta yang dibayarkan kepada Harpo Productions untuk acara ‘Unite for America’.
Namun, Harpo tidak merinci berapa jumlah pasti yang dibayarkan oleh kampanye Harris untuk produksi acara tersebut. Pada acara tersebut, Oprah mewawancarai Kamala Harris mengenai berbagai isu penting, seperti hak aborsi dan imigrasi. Dalam kesempatan itu, Oprah juga menyampaikan dukungannya terhadap kampanye Harris.
Oprah bahkan mengajak pemirsa untuk mendukung perubahan dan mengakhiri pertengkaran serta berita bohong yang selama ini menghiasi dunia politik. “Ini adalah momen bagi mereka yang lelah dengan semua perdebatan dan hujatan, mereka yang sudah muak dengan kebohongan dan teori konspirasi,” kata Oprah di acara tersebut.