Pembangunan Berkeadilan Dimulai dari Infrastruktur yang Tangguh

4 weeks ago 45

(Beritadaerah-Jakarta) Indonesia, sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan penghubung strategis antara Samudra Hindia dan Pasifik, membutuhkan infrastruktur tangguh untuk menjawab tantangan zaman dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat membuka Konferensi Internasional Infrastruktur (ICI) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu (11/6/2025).

“Ketika kita membangun dengan perhitungan yang matang, daya tahan yang kuat, dan semangat pemerataan, maka kita tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi juga menjaga kesinambungannya untuk generasi mendatang,” kata AHY.

Ia menyampaikan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan agenda pembangunan yang ambisius dan berorientasi jangka panjang. Indonesia didorong untuk memperkuat ketahanan pangan, air, dan energi melalui infrastruktur yang saling terintegrasi, adil, dan ramah lingkungan.

Target yang dipasang tidak main-main. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam lima tahun ke depan. Untuk mencapainya, AHY menekankan bahwa Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan konsumsi domestik.

“Kita harus membuka potensi ekonomi yang selama ini belum tergarap maksimal — dari ladang pertanian hingga industri, dari pelabuhan hingga platform digital,” jelasnya.

Menurut AHY, membuka potensi tersembunyi berarti memperbesar investasi pada sektor infrastruktur. Hal ini mencakup pembangunan sarana yang dapat memangkas biaya logistik, mendorong efisiensi produksi, menyediakan air bagi pertanian, listrik bagi industri, dan hunian bagi pekerja. Termasuk juga memperkuat konektivitas antarwilayah dan menarik investasi berkelanjutan.

Dalam forum ICI 2025 ini, pemerintah aktif mendorong investasi swasta untuk berbagai proyek strategis, mulai dari ketahanan pangan, perumahan rakyat, hingga energi bersih.

“Kami mengajak investor global tidak semata untuk meraih keuntungan, tapi menjadi mitra dalam perubahan besar yang tengah kita jalani. Topik ini akan menjadi fokus utama diskusi selama dua hari ke depan dalam forum ICI 2025,” tambah AHY.

Sejumlah proyek jalan tol ditawarkan, seperti Tol Gilimanuk–Mengwi (Rp25,4 triliun), Tol Pejagan–Cilacap (Rp27,59 triliun), dan Tol Sentul Selatan–Karawang Barat (Rp34,75 triliun).

Selain itu, proyek pengelolaan limbah terpadu seperti TPST Manggar di Balikpapan senilai USD115,31 juta, juga terbuka untuk kolaborasi.

Pada sektor energi bersih, sejumlah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) ditawarkan kepada investor, termasuk PLTM Bendungan Tapin (USD5 juta), Leuwikeris (USD16 juta), Cipanas (USD4,81 juta), dan Karalloe (USD7,94 juta).

“Di masa depan, energi Indonesia harus aman dan berkelanjutan. Kita tengah mengembangkan tenaga surya, air, panas bumi, hingga teknologi pengolahan sampah menjadi energi, bersama dengan jaringan pintar dan elektrifikasi desa,” ujar AHY, menutup sambutannya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |