Pertanian Jadi Pilar Tangguh Ekonomi RI di Tengah Krisis Global

20 hours ago 8

(Beritadaerah-Jakarta) Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa sektor pertanian Indonesia menunjukkan performa impresif dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada periode 2024–2025, di mana produksi beras dalam negeri mencatat lonjakan signifikan meski dunia tengah bergejolak.

“Kinerja sektor pertanian kita sedang menanjak, terutama setelah kita berhasil melewati dampak El Nino. Saat dunia dilanda ketidakpastian, sektor pangan kita justru stabil – ini menjadi kekuatan utama ekonomi nasional,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi April 2025, Rabu (30/4/2025).

Menkeu menjelaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari langkah cepat pemerintah melalui Kementerian Pertanian yang menggelontorkan subsidi pupuk secara masif. Kebijakan ini mendongkrak produktivitas petani sejak awal musim tanam.

“Tahun ini kita bergerak lebih cepat. Subsidi pupuk disalurkan lebih awal lewat APBN, dan sistem distribusinya diperbaiki. Alhasil, petani bisa mengakses pupuk tepat waktu, dan hasil panennya pun meningkat pesat,” ungkapnya.

Sri Mulyani juga menyoroti peran penting Perum Bulog dalam menjaga kestabilan harga dan menyerap hasil panen petani. Dukungan anggaran sebesar Rp16,6 triliun memungkinkan Bulog beraksi cepat saat panen raya berlangsung.

“Kami pastikan waktu tanam, distribusi pupuk, dan penyerapan panen berjalan sinkron. Harga gabah diserap sesuai arahan Presiden, yakni Rp6.500 per kilogram. Ini menciptakan ekosistem pertanian yang sehat dan menguntungkan petani,” jelasnya.

Keberhasilan ini turut diperkuat oleh data mengejutkan dari Bulog: hanya dalam satu bulan, yakni April 2025, instansi tersebut berhasil menyerap 1,3 juta ton beras — melebihi rata-rata serapan tahunan selama tujuh tahun terakhir yang hanya sekitar 1,2 juta ton.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa produksi gabah nasional hingga April 2025 telah mencapai 13,9 juta ton, berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Bulog juga menyewa gudang tambahan untuk menampung 1,15 juta ton beras, mengingat serapan harian yang kini mencapai lebih dari 51 ribu ton.

“Stok beras kita saat ini tertinggi dalam 23 tahun terakhir, bahkan mungkin sejak Indonesia merdeka. Ini bukan klaim, tapi data resmi dari BPS,” tegas Mentan Amran.

Dengan stok beras nasional di gudang Bulog yang kini tembus 3,25 juta ton, Indonesia dinilai semakin siap menghadapi gejolak global dan memperkuat ketahanan pangan dalam negeri.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |