Perubahan yang Paling Dirasakan Stella Christie saat jadi Wakil Menteri

2 hours ago 6

CANTIKA.COM, Jakarta - Berlatar belakang sebagai akademisi dan ilmuwan, Stella Christie merasakan sejumlah perubahan saat menjadi wakil menteri. Sebagaimana diketahui Stella didapuk menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih era Presiden Prabowo Subianto.

Salah satu perubahan yang dirasakan profesor dan guru besar Universitas Thingshua itu adalah kini dia rutin bekerja di kantor. "Harus ngantor. Kan biasanya saya ga usah ngantor," ucapnya kepada Cantika saat mengunjungi kantor Tempo pada Rabu, 8 Januari 2025.

Stella mengatakan saat menjadi akademisi dan ilmuwan kadang dia bekerja di rumah usai mengurusi sang putra, Bayu Czech. "Terutama setelah Bayu tidur, saya bisa lanjutkan penelitian," katanya.

Perubahan lain yang paling dirasakan Stella adalah berpisah sementara dari sang suami, Bartek Czech, dan putra mereka yang masih tinggal di Polandia.

"Ini perubahan kita bersama. Bayu dan Bartek belum bisa pindah ke sini, jadi kita jarak jauh," ujarnya.

"LDR-an dengan anak dan suami. Itu perubahan yang paling besar, biasa hidup bersama, sekarang terpisah dulu," kata perempuan kelahiran 11 Januari ini.

Untuk mengobati rasa rindu dengan keluarga kecilnya, Stella rutin melakukan panggilan video seusai bekerja. "Sangat kangen dengan suami dan anak. Tiap hari kami video call," ucapnya.

Profil Stella Christie

Stella Christie lahir di Medan pada tanggal 11 Januari 1979 dan besar di Jakarta. Saat ini, ia merupakan profesor, guru besar, dan researcher di Tsinghua University, Beijing, China. Stella Christie menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah di SD, SMP, dan SMA Santa Ursula, Jakarta.

Selama masa pendidikan, Stella Christie mendapatkan beberapa beasiswa bergengsi, termasuk dari ASEAN yang diselenggarakan oleh Pemerintah Singapura dan dari United World College untuk melanjutkan studi di Red Cross Nordic United World College, Norwegia.

Pada tahun 1999, ia meraih beasiswa penuh dari Universitas Harvard di Fakultas Psikologi dan lulus dengan predikat magna cum laude with Highest Honors pada tahun 2004.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Harvard, Stella melanjutkan studi nya ke tingkat S3 doktoral di Northwestern University dengan fokus pada psikologi kognitif. Ia berhasil memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 2010.

Sebagai seorang ilmuwan dalam bidang ilmu kognitif, Stella Christie telah memberikan sumbangan penting dalam dunia riset. Beberapa karya ilmiah nya telah diterbitkan dalam Journal of Cognition and Development dan salah satunya bahkan diakui sebagai artikel terbaik pada tahun 2010.

Karier akademis Stella terus berkembang seiring waktu. Dia pernah menjabat sebagai profesor di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat dari 2012 hingga 2018.

Kemudian di tahun 2018, Stella memperoleh posisi sebagai profesor dengan jabatan tetap di Universitas Tsinghua, China, yang masih dipegangnya hingga saat ini.

Dia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan akademis di Indonesia, termasuk sebagai pembicara dalam dua acara yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada tahun 2020, salah satunya membahas "Creating Ecosystem for Creativity in Higher Education".

Stella juga memberikan kata pengantar untuk buku yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek berjudul "Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia". Tidak hanya itu, Stella juga telah menerbitkan 21 artikel dalam jurnal internasional dan dua buku pada tahun 2022.

Pilihan Editor: Stella Christie Ungkap Konsekuensi Jika Bergantung pada Artificial Intelligence

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |