TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengklaim dalam beberapa tahun terakhir ini Indonesia memiliki kebijkan ekonomi dan fiskal yang baik. Ia menyebut Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan di angka 5 persen setelah pandemi Covid-19 dan menjagga inflasi pada 2 persen.
Namun, menurut dia, Indonesia masih memiliki tantangan. Mantan Menteri Pertahanan 2019-2024 ini menyatakan ingin mengatasi masalah ini secara langsung.
“Saya akan katakan kami masih memiliki kemiskinan dalam skala besar, tingkat yang besar, yang saya bertekad untuk turunkan, dan kami memiliki persentase yang signifikan dari anak-anak kami yang kekurangan gizi,” kata Prabowo dalam pidato utama APEC CEO Summit di Lima Peru, pada Kamis, 14 November 2024, dikutip dari video Sekretariat Presiden.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnnya kolaborasi di antara negara-negara pasifik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, meskipun ada potensi ketegangan geopolitik. Prabowo mengaku percaya pada peran bisnis swasta.
“Tanpa pertumbuhan, kita tidak akan dapat mengentaskan kemiskinan, kita tidak akan dapat menciptakan lapangan kerja yang relevan. Oleh karena itu, saya sangat senang dan merasa sangat terhormat untuk menyampaikan pidato di hadapan Anda,” kata Prabowo.
APEC CEO Summit merupakan bagian dari rangkaian KTT APEC 2024 di Lima, Peru. Forum tingkat tinggi kepala negara akan digelar 15 November 2024, waktu setempat. Acara tersebut dihadiri oleh bos-bos perusahaan terkemuka dari Amerika Latin, Karibia, pejabat tinggi dan delegasi negara-negara APEC, hingga peserta dari ASEAN Business Advisory Council.
Upaya Prabowo Tekel Kemiskinan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,03 persen. Angka ini telah mengalami penurunan sebesar 0,33 persen. Pada Maret 2023 angka kemiskinan sebesar 9,36 persen. Sementara kondisi kemiskinan ekstrem di Indonesia pada Maret 2024 sebesar 0,83 persen.
Pemerintahan Prabowo menyiapkan program ‘Makan Bergizi Gratisi’ yang dipercaya bisa menjadi solusi untuk mengatasi kemiskinan. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengklaim program Makan Bergizi Gratis bisa membantu mengatasi kemiskinan lantaran membuka lapangan pekerjaan baru.
Hal tersebut disampaikannya dalam rapat dengan perndapat bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Dadan menjelaskan nantinya setiap satuan pelayanan akan dipimpin oleh tiga pegawai Badan Gizi Nasional dan akan membawahi puluhan warga lokal yang dipekerjakan sebagai juru masak dan tukang cuci.
Ia memperkirakan setiap satuan pelayanan bisa mempekerjakan 30-47 warga lokal. Adapun program makan bergizi gratis dijadwalkan dimulai pada Januari 2025. Untuk tahap awal, Badan Gizi Nasional akan menyasar sekitar 15-20 juta di 82 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Namun, menurut dia, jumlah warga lokal yang dipekerjakan di setiap satuan pelayanan akan berbeda-beda tergantung kesediaan teknologi. “Kalau di daerah yang penduduknya banyak pengangguran, maka kami tidak akan menggunakan tekonologi, contohnya mesin cuci, (karena) itu akan menghilangkan 16 orang yang bekerja,” kata Dadan.
Prabowo juga membentuk Badan Percepatanan Penanggulangan Kemiskinan atau BP Taskin yang dipimpin mantan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Budiman Sudjatmiko. Salah satu skema pengentasan kemiskinan yang disiapkan Budiman adalah menciptakan lapangan pekerjaan baru di sektor yang kekurangan suplai tenaga kerja.
Skema kedua yang disiapkan BP Taskin adalah menciptakan ekosistem bisnis yang menunjang daya tahan pelaku usaha dalam menghadapi digitalisasi. Menurut Budiman, memberikan modal usaha saja tidak cukup.
“Kita ingin yang sustainable. Karena itu perintah Pak Prabowo. Kita ingin kelas menengah baru soalnya,” kata Budiman di Kantor Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat, Senin, 11 November 2024.