TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Pramono Anung-Rano Karno, tidak akan bertentangan dengan Presiden Prabowo Subianto jika menang Pilkada Jakarta. Si Doel, begitu Rano dikenal luas, mengatakan, pemerintah daerah merupakan perwakilan dari pemerintah pusat.
“Siapa pun presidennya pemerintah daerah itu harus tegak lurus,” kata Rano saat siaran langsung Bocor Alus Politik Tempo pada Rabu petang, 27 November 2024. Mantan Wakil Gubernur Banten ini memberi contoh pemerintah daerah tidak dapat semena-mena menolak kebijakan pusat seperti makan gratis Prabowo.
Apalagi, Rano mengatakan Pemerintah DKI yang dia dan Pramono proyeksikan menyiapkan makan pagi bergizi yang mirip konsep kebijakan Prabowo. Ide itu sempat disampaikan Pramono dalam acara KADIN DKI Jakarta Mencari Pemimpin Baru di DKJ di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu, 6 November 2024. Eks Sekretaris Kabinet ini meyakini anggaran pendapatan belanja daerah atau APBD DKI Jakarta yang sekitar Rp 91 triliun bisa untuk merealisasikan programnya ini.
Rano tidak mau terlalu banyak menjawab ketika ditanya peluang Pramono maju pemilihan presiden 2029 sebagai ancaman bagi Prabowo. Ia sendiri menegaskan hanya akan fokus menyelesaikan tugas-tugasnya bersama Pramono selama lima tahun ke depan, jika terpilih pada Pilgub Jakarta tahun ini.
“Yang saya tahu dari jauh hubungan Prabowo dan Bu Mega baik,” kata Rano, merujuk pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. PDIP saat ini merupakan salah satu partai yang berada di luar pemerintahan Prabowo.
Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) mengungkapkan, berdasarkan hitung cepat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Doel) meraih sekitar 51,03 persen suara.
"Data masuk sudah 100 persen dari 300 TPS, dengan total sampel 88.661 suara sah," kata Peneliti SMRC M. Ezha Fachriza melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, 28 November 2024. Dari jumlah sampel tersebut, kata Ezha, pasangan Pram-Doel mendapatkan suara sekitar 51,03 persen disusul oleh Ridwan Kamil-Suswono 38,80 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 10,17 persen.
Ezha menjelaskan bahwa hasil analisis statistik menunjukkan, pada tingkat kepercayaan 95 persen, suara Pram-Doel diperkirakan berkisar antara 49,99 persen hingga 52.07 persen. Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono yaitu 37.68 persen sampai 39,92 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 9,80 persen hingga 10,54 persen.
Hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU setelah proses rekapitulasi suara selesai dilakukan secara berjenjang mulai Kamis 28 November 2024 hingga Senin 16 Desember 2024.
Namun Sekretaris Tim Pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Arya Bima dalam jumpa pers pada Rabu malam, 27 November 2024, mengklaim kemenangan paslon yang mereka usung Pramono Anung-Rano Karno dalam satu putaran. Pernyataan itu berdasarkan rekapitulasi manual oleh internal.
PDIP menghitung rekapitulasi manual dari 14.835 TPS. Yang belum masuk kurang lebih sekitar 43 TPS. Dari data total yang ada, perolehan suara Pramono-Rano sekitar 2.163.111, dengan surplusnya sekitar 3.000 suara.
Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, masih menunggu hasil penuh quick count dan hasil keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU DKI Jakarta. Meski demikian, mantan Wali Kota Bandung itu menuturkan, jika nantinya harus melalui dua putaran di tahap Pilkada Jakarta, dia akan bersemangat dan berkomitmen untuk menjalaninya dengan jujur, dan integritas.
“Karena memang dinamika Pilkada ini luar biasa, khususnya Jakarta yang menjadi pusat perhatian se-Indonesia,” kata Ridwan.
Eka Yudha, Dani Aswara, dan Advist Khoirunikmah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.