TEMPO.CO, Jakarta - One Direction adalah salah satu boyband paling berpengaruh di dunia musik pop. Terbentuk pada tahun 2010 di ajang The X Factor, grup ini terdiri dari lima remaja berbakat: Niall Horan, Zayn Malik, Liam Payne, Harry Styles, dan Louis Tomlinson.
Awalnya mereka berkompetisi sebagai penyanyi solo, tetapi juri Simon Cowell melihat potensi besar jika mereka dipadukan sebagai grup. Meski tidak memenangkan kompetisi, One Direction langsung menarik perhatian publik berkat karisma dan penampilan mereka yang memukau.
Setelah acara berakhir, Simon Cowell menawari mereka kontrak rekaman, yang menjadi awal dari perjalanan sukses One Direction. Dengan rentang usia 16 hingga 18 tahun, mereka menjadi sensasi baru di dunia musik, khususnya di kalangan remaja perempuan yang terpikat oleh kombinasi tampilan mereka yang menarik dan kemampuan vokal yang kuat.
Dilansir dari britannica.com, album debut One Direction “Up All Night”, dirilis pada 2011 dan langsung mendobrak pasar musik. Album ini dipenuhi dengan lagu-lagu pop yang segar tentang kehidupan remaja, cinta pertama, dan patah hati.
Single utama mereka, What Makes You Beautiful, menjadi lagu andalan yang memenangkan hati penggemar di seluruh dunia. Lagu ini tidak hanya menduduki puncak tangga lagu di Inggris dan Irlandia, tetapi juga berhasil membawa mereka meraih penghargaan Best British Single di Brit Awards 2012.
Kesuksesan “Up All Night” tidak hanya terbatas di Eropa, tetapi juga meluas ke Amerika Serikat, pasar yang terkenal sulit untuk ditembus oleh musisi Inggris. Namun, berkat kampanye media sosial yang kuat, album ini debut di nomor satu di tangga lagu Billboard dan terjual lebih dari satu juta kopi di Amerika Serikat.
Pada 2012, One Direction kembali dengan album kedua mereka, “Take Me Home”, yang mengikuti formula sukses dari album pertama. Lagu-lagu pop yang ceria dan harmonisasi vokal yang kuat membuat album ini sekali lagi menduduki puncak tangga lagu di banyak negara. Di tengah tur dunia mereka, grup ini semakin mengokohkan diri sebagai idola global.
Pada 2013, One Direction merilis film dokumenter konser 3D berjudul One Direction: This Is Us yang memperlihatkan perjalanan mereka di dunia musik dan interaksi mereka dengan para penggemar.
Tahun berikutnya, mereka meluncurkan album ketiga, “Midnight Memories”, yang menampilkan unsur rock yang lebih kental dibandingkan karya-karya sebelumnya. Perubahan ini menandai upaya mereka untuk lebih matang dalam musikalitas, sekaligus memperluas jangkauan penggemar mereka.
Pada 2015, menjadi tahun yang penuh tantangan bagi One Direction. Di tengah tur dunia untuk mendukung album “Four” (2014), Zayn Malik memutuskan untuk keluar dari grup. Kepergian Zayn Malik menjadi momen yang mengejutkan, baik bagi penggemar maupun anggota grup lainnya.
Namun, One Direction tetap melanjutkan tur mereka sebagai grup beranggotakan empat orang dan merilis album kelima mereka, “Made in the A.M.”, pada akhir tahun itu.
Iklan
Setelah perilisan album ini, One Direction mengumumkan bahwa mereka akan memasuki masa hiatus. Keputusan ini mengecewakan banyak penggemar, meskipun mereka masih berharap bahwa hiatus ini hanya sementara. Masing-masing anggota mulai fokus pada karier solo mereka, meninggalkan jejak One Direction yang tak terlupakan di dunia musik pop.
Pasca hiatus, setiap anggota One Direction memulai langkah baru dalam karier musik solo mereka. Harry Styles adalah yang paling sukses dengan albumnya yang berjudul “Harry Styles” (2017) dan “Fine Line” (2019). Lagu-lagu seperti Sign of the Times dan Watermelon Sugar memperkuat posisinya sebagai salah satu artis solo paling berpengaruh.
Niall Horan juga mendapatkan kesuksesan dengan album “Flicker” (2017) dan “Heartbreak Weather” (2020) yang menampilkan nuansa folk-pop yang lebih tenang. Sementara itu, Louis Tomlinson dan Liam Payne terus merilis musik solo, masing-masing dengan gaya musik yang berbeda, tetapi tetap mendapat dukungan dari penggemar.
Zayn Malik, yang pertama kali meninggalkan grup, memulai karier solonya dengan album “Mind of Mine” (2016) yang menghasilkan lagu hit Pillowtalk. Karier solonya membawa nuansa yang lebih eksperimental dibandingkan dengan karya One Direction.
Pada 2024, kabar tragis datang dari Liam Payne dinyatakan meninggal setelah terjatuh dari balkon kamar hotelnya di CasaSur Palermo, Buenos Aires, Argentina. Liam Payne meninggal dalam usia 31 tahun dan dikonfirmasi kematiannya oleh Policía Federal Argentina pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Pablo Policicchio, Direktur Komunikasi Kementerian Keamanan Buenos Aires mengkonfirmasi bahwa Liam bukan terjatuh, namun melompat dari lantai tiga. “Liam melompat dari balkon kamarnya,” kata dia.
Kematian Liam ini meninggalkan duka mendalam bagi penggemar dan anggota One Direction lainnya, serta membawa pertanyaan besar tentang masa depan grup ini.
MICHELLE GABRIELA | PEOPLE | SKY NEWS | LA NACION
Pilihan Editor: Liam Payne Meninggal Diduga Bunuh Diri, Berikut Profil One Direction