Sama-sama Sebabkan Gatal, Ini Perbedaan Ketombe dan Dermatitis Seboroik

1 month ago 34

TEMPO.CO, Jakarta - Kulit kepala kering dan gatal bisa sangat mengganggu dan kerap menimbulkan rasa tidak nyaman. Kondisi ini sering disertai munculnya serpihan putih di rambut atau pundak. Penyebabnya beragam, mulai dari ketombe, kulit kepala kering, hingga dermatitis seboroik.

Ketombe, dermatitis seboroik, dan kulit kepala kering adalah masalah yang sering dialami banyak orang. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, dan memahami penyebabnya menjadi langkah penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Masalah kulit kepala tidak selalu berdiri sendiri, bisa saja mengalami kombinasi ketombe dan kulit kepala kering sekaligus. Dalam kasus seperti ini, berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli rambut (trichologist) dapat membantu mendiagnosis dan mengatasi masalah secara efektif.

Meskipun ketombe, dan dermatitis seboroik sama-sama dapat menyebabkan rasa gatal dan serpihan putih pada kulit kepala, ketiganya berbeda penyebab dan penanganannya.

Perbedaan Ketombe dan Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik adalah salah satu bentuk eksim kronis yang biasanya muncul di area tubuh dengan banyak kelenjar penghasil minyak (sebaceous), seperti punggung atas, hidung, dan kulit kepala. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh reaksi inflamasi terhadap pertumbuhan berlebih jamur malassezia, yang secara alami terdapat di permukaan kulit. Ketombe, di sisi lain, merupakan bentuk dermatitis seboroik yang lebih ringan dan hanya terbatas pada kulit kepala, biasanya tanpa tanda-tanda peradangan.

Jika Anda menggaruk kulit kepala dan menemukan serpihan putih di kerah baju, kemungkinan besar itu adalah ketombe. Ketombe disebabkan oleh malassezia yang memecah minyak di kulit kepala menjadi asam oleat. Pada individu yang sensitif terhadap asam oleat, kulit kepala merespons dengan mempercepat proses pembaruan sel kulit. Akibatnya, sel-sel kulit mati menumpuk dan terkelupas lebih cepat, menghasilkan serpihan putih khas ketombe.

Serpihan ketombe biasanya berupa potongan kulit yang lebih besar, berminyak, dan berwarna putih atau kekuningan. Sebaliknya, dermatitis seboroik sering ditandai dengan bercak bersisik berwarna kuning atau merah, rasa gatal yang lebih intens, serta potensi pembengkakan dan peradangan pada kulit.

Walaupun serpihan pada kulit kepala dapat mengganggu secara estetika, memerhatikan ciri-ciri serpihan tersebut dapat membantu membedakan antara ketombe dan dermatitis seboroik. Ketombe sering kali terkait dengan kelebihan minyak di kulit kepala, sementara dermatitis seboroik cenderung lebih kompleks dengan gejala peradangan yang lebih jelas.

Ketombe adalah serpihan kulit mati yang terlepas dari kulit kepala. Meskipun umumnya tidak memiliki hubungan langsung dengan kerontokan atau penipisan rambut, dalam beberapa kasus, ketombe dapat memicu masalah kerontokan secara tidak langsung. Ketombe yang parah sering kali disertai dengan rasa gatal intens dan kemerahan pada kulit kepala.

Rasa gatal yang terus-menerus dapat mendorong seseorang untuk menggaruk kulit kepala secara berlebihan, yang berisiko menimbulkan luka atau iritasi. Luka ini dapat melemahkan folikel rambut di area yang terkena, sehingga rambut lebih mudah rontok. Selain itu, infeksi sekunder akibat luka garukan juga dapat memperburuk kondisi kulit kepala, sehingga memperlambat pertumbuhan rambut baru.

Untuk mencegah dampak negatif ini, penting untuk segera mengatasi ketombe dengan perawatan yang tepat, seperti menggunakan sampo antiketombe atau berkonsultasi dengan dokter kulit jika kondisinya tidak membaik. Menjaga kesehatan kulit kepala bukan hanya membantu mengurangi ketombe, tetapi juga mendukung pertumbuhan rambut yang lebih sehat dan kuat.

Yolanda Agne berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Pilihan Editor: Kulit Kepala dan Rambut juga Mengalami Penuaan Dini, Kenali Tandanya

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |