Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti Pilihan Prabowo Jadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

1 month ago 31

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (Sekum PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengunjungi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin, 14 Oktober 2024. Abdul Mu'ti diperkirakan akan menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabinet Prabowo.

Profil Abdul Mu’ti

Abdul Mu'ti lahir di Kudus pada 2 September 1968. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo Semarang pada 1991. Selanjutnya, ia meraih gelar magister dari Flinders University, Australia Selatan, pada 1998 dan gelar doktoral dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2008.

Dilansir dari cariustadz.id, Abdul Mu'ti telah aktif di Muhammadiyah sejak 1994, dan antara 2000-2002, ia dipercaya sebagai Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2002-2006 dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah pada 2005-2010. Saat ini, Abdul Mu'ti mengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri atau UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Di tingkat internasional, Abdul pernah menjadi anggota British Council Advisory Board (2006-2008), Indonesia-United Kingdom Advisory Board (2007-2009), Executive Committee of Asian Conference of Religion for Peace (2010-2015), dan Indonesia-United States Council on Religion and Pluralism (2016-sekarang). 

Sebagai penerima Australian Alumni Award pada 2008, Abdul aktif dalam berbagai forum dialog lintas iman, baik di dalam maupun luar negeri. Karyanya sering dipresentasikan di berbagai forum ilmiah serta diterbitkan di media nasional seperti Sindo, Kompas, Republika, dan The Jakarta Post.

Abdul Mu'ti telah menghasilkan sejumlah karya yang berfokus pada pendidikan, pluralisme, dan agama. Salah satu karyanya yang signifikan adalah Konvergensi Muslim dan Kristen Dalam Pendidikan (2009), yang ditulis bersama Fajar Riza Ulhaq, serta Inkulturasi Islam yang terbit di tahun yang sama. Kedua buku ini mengkaji pertemuan antara nilai-nilai Islam dengan budaya lokal serta interaksi antara komunitas Muslim dan Kristen dalam pendidikan.

Respons Pakar Pendidikan

Iklan

Wakil Koordinator Indonesia Education Watch, Praditiyo Ikram, menyatakan bahwa Abdul Mu’ti memiliki latar belakang akademis yang kuat dan rekam jejak yang baik di bidang pendidikan. Menurutnya, ini menjadi peluang bagus bagi pemerintahan baru untuk membuat perubahan dan memperbaiki sistem pendidikan.

Namun, pergantian menteri juga membawa tantangan baru bagi penerusnya untuk mengeluarkan kebijakan yang menekankan isu-isu strategis. Tyo menekankan bahwa masyarakat ingin mengetahui masalah utama yang akan menjadi fokus dalam 100 hari pertama Abdul sebagai Menteri Pendidikan.

“Apakah mereka juga memprioritaskan isu tersebut sesuai dengan keluhan masyarakat tanpa adanya intervensi partai politik atau pemegang kekuasaan?” kata Tyo.

Ia juga menyoroti seringnya pergantian menteri pendidikan di setiap pemerintahan. Menurutnya, penting untuk memastikan bahwa pergantian Nadiem Makarim didasarkan pada evaluasi kinerja dan kepuasan publik, bukan hanya karena kepentingan politik. Jika pergantian menteri pendidikan terus terjadi tiap periode, hal ini perlu dievaluasi karena menunjukkan ketidaksesuaian dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

SUKMA KANTHI NURANI I VEDRO IMANUEL G

Pilihan Editor: Busyro Tanggapi Abdul Mu'ti Bakal Jadi Menteri: The Right Man on the Right Job

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |