Tahun 2025, Pemerintah Pastikan Produksi Padi Nasional Meningkat

1 week ago 20

8000 hoki Data Demo website Slots Maxwin Philippines Terkini Sering Scatter Online

hoki kilat slot Pusat Daftar server Slots Maxwin Cambodia Terbaik Mudah Win Setiap Hari

1000hoki.com Data Login website Slot Gacor Philippines Terpercaya Gampang Lancar Win Banyak

5000 hoki Data Login website Slots Maxwin Philippines Terpercaya Mudah Lancar Scatter Online

7000hoki Platform web Slots Maxwin Japan Terbaru Pasti Lancar Jackpot Non Stop

9000 Hoki Online Data Situs website Slot Maxwin Philippines Terbaik Gampang Lancar Menang Full Non Stop

Daftar Slot Maxwin China Terbaru Sering Scatter Terus

Idagent138 Daftar Akun Slot Maxwin Terbaik

Luckygaming138 Akun Slot Game

Adugaming Daftar Slot Gacor Terbaik

kiss69 Akun Slot Anti Rungkad Terbaik

Agent188 login Akun Slot Game Terpercaya

Moto128 Daftar Slot Anti Rungkad Online

Betplay138 login Id Slot Maxwin Terbaik

Letsbet77 Daftar Id Slot Gacor Online

Portbet88 login Akun Slot Maxwin Terbaik

Jfgaming Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya

MasterGaming138 Slot Anti Rungkad

Adagaming168 Akun Slot Maxwin Terpercaya

Kingbet189 login Slot Game Online

Summer138 Daftar Akun Slot Gacor

Evorabid77 login Id Slot Anti Rungkad Terpercaya

(Beritadaerah-Jakarta) Saat rapat evaluasi Luas Tambah Tanam (LTT), optimasi lahan (oplah), serta program cetak sawah rakyat (CSR) dan padi gogo di Jakarta, Rabu (9/4/2025), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya pengawasan harian terhadap capaian tanam. Tahun 2025, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian menegaskan komitmen untuk mencapai swasembada pangan dengan menargetkan peningkatan signifikan pada produksi padi nasional.

Mentan menjelaskan bahwa pencapaian bulan Maret meningkat dari 900-an ribu hektare menjadi lebih dari 1,2 juta hektare dibandingkan tahun sebelumnya. Ini capaian bagus, tetapi tidak boleh lengah, dan pemantauan terhadap LTT harus dilakukan secara harian untuk menjamin tercapainya target swasembada.

Mentan Amran juga memberikan apresiasinya atas lonjakan serapan gabah oleh Bulog yang disebut meningkat hingga 2.000 persen dibandingkan periode sebelumnya. Data dari BPS, lanjutnya, menunjukkan bahwa capaian produksi saat ini merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Ia juga menyoroti penindakan terhadap praktik mafia pangan yang telah menyeret lebih dari 20 tersangka.

“Presiden memerintahkan untuk berantas korupsi dan mafia. Kami bekerja untuk rakyat, berpihak pada rakyat kecil tanpa membedakan suku dan agama, demi tegaknya merah putih di sektor pangan,” ujarnya tegas.

Di tempat yang sama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menambahkan bahwa perhatian Presiden Prabowo terhadap sektor pertanian sangat besar. Selain itu pentingnya LTT. Karena menurutnya jumlah hasil produksi sangat ditentukan oleh luas panen, dimana keberhasilannya sangat ditentukan oleh proses-proses sebelumnya seperti pembibitan dan pembenihan, ketersediaan pupuk, dan irigasi yang memadai. “Makanya acara hari ini dipimpin Pak Menteri untuk memastikan Luas Tambah Tanam, karena begitu nanam banyak, maka insya Allah panennya pun akan banyak.,” katanya.

Menurut Sudaryono yang akrab dipanggil Mas Dar ini, evaluasi LTT dilakukan setiap hari dan dilaporkan secara nasional. Dalam satu bulan terakhir, menurut Mas Dar, angka harian menunjukkan tren cukup positif.

Mas Dar juga menambahkan bahwa dari sisi kesejahteraan petani, harga gabah disebut mengalami peningkatan yang signifikan. “Dulu harga gabah di tingkat petani hanya Rp 5.000 hingga Rp 5.500 per kilogram, sekarang sudah di atas Rp 6.500. Ini tentu membuat petani bahagia,” ujarnya.

Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, juga terus memantau harga gabah secara langsung di setiap kabupaten. Rata-rata nasional saat ini berada pada kisaran Rp 6.520 hingga Rp 6.530 per kilogram.

Mentan menegaskan bahwa kegiatan evaluasi ini akan dilakukan secara rutin dan intensif. Setiap penurunan produksi akan direspons dengan pemanggilan penanggung jawab program di daerah. “Ini tentang kerja nyata, bukan sekadar omon-omon,” tegasnya.

Dengan strategi tanam yang lebih ketat, pengawasan berlapis, serta dukungan kebijakan dari pusat, pemerintah optimistis produksi beras 2025 akan melebihi capaian tahun lalu, bahkan hasil evaluasi angkat tetap (ATAP) menunjukkan kenaikan sebesar 60%. BPS juga mencatat produksi beras dalam 4 bulan ditahun ini mencapai 16,5 juta, tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Selain rapat evaluasi, dilakukan juga penandatanganan kontrak kerja pemenuhan target LTT, Oplah, CSR dan Padi Gogo oleh para penanggung jawab wilayah.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |