Tak Perlu Drama, Hubungan Harmonis Bisa Dicapai Cuma dengan 5 Trik Sederhana Ini!

4 hours ago 9
Ilustrasi komunikasi harmonis | freepik

JOGLOSEMARNEWS.COM Ketika dua orang saling berinteraksi, entah itu sebagai pasangan, sahabat, kolega, atau anggota keluarga, ternyata yang menentukan keharmonisan bukan hanya apa yang dikatakan saja, lho! Melainkan juga bagaimana seseorang berucap dan dengan gestur seperti apa.  Berikut beberapa panduan praktis yang bisa diterapkan:

Pilih kata-kata yang menghargai dan positif

Bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari memiliki dampak besar terhadap suasana dan kualitas hubungan. Misalnya, penyampaian yang melibatkan ungkapan apresiasi (misalnya: ‘Terima kasih’, ‘Saya menghargai usaha kamu’) dan penggunaan kalimat ‘saya merasa…’ (ketimbang: ‘kamu selalu…’).

Ungkapan semacam itu  akan sangat membantu mengurangi defensif lawan bicara dan meningkatkan rasa dihargai. Menggunakan bahasa yang sopan dan terbuka juga tercantum sebagai fondasi komunikasi yang efektif.

Contoh praktis: Saat rasa frustrasi muncul, alih-alih berkata “Kamu nggak pernah tepat waktu”, coba “Saya merasa khawatir ketika jadwal kita terganggu karena keterlambatan”, sehingga lawan bicara kurang merasa disalahkan langsung.

Gestur yang mendukung pesan verbal

Tidak cukup hanya ‘baik’ secara verbal saja, ternyata gestur, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh sangat memengaruhi apakah pesan kita diterima dengan baik atau disalahpahami. Beberapa hal yang bisa diperhatikan:

  • Jaga kontak mata yang wajar (terlalu sedikit bisa dianggap kurang tertarik; terlalu lama bisa terasa menekan).
  • Postur terbuka (tidak menyilangkan lengan atau membelakangi lawan bicara) menunjukkan keterbukaan dan kepercayaan.
  • Senyuman tulus atau anggukan ringan ketika lawan bicara berbicara bisa memperkuat sinyal bahwa:  “Saya mendengarkan dan menghargai”.
    Gestur seperti itu membantu menciptakan ikatan yang lebih baik dan menghindari kesalahpahaman lewat bahasa nonverbal.

Selaraskan bahasa verbal dan non-verbal

Kunci harmoni adalah konsistensi antara apa yang kita  ucapkan dan bagaimana kita mengucapkannya, baik lewat nada, ekspresi, maupun gestur tubuh. Jika bahasa tubuh bertentangan dengan kata‐kata kita  (“Saya baik-baik saja” tapi sambil posisi tubuh membungkuk, tatapan ke bawah dan  suara pelan), maka lawan bicara bisa merasakan ketidaksesuaian dan merasa ada jarak.

Latihan kesadaran diri terhadap bahasa tubuh dan ekspresi sangat dianjurkan agar pesan kita  bisa “nyambung” dengan hati lawan bicara.

Tahu kapan mendengar aktif dan kapan berbicara

Harmoni dalam hubungan terbentuk bukan hanya dari saat kita berbicara, tapi juga saat kita mendengar. Mendengar secara aktif berarti memperhatikan lawan bicara dengan penuh perhatian, memberi respons nonverbal yang tepat (anggukan, kontak mata), dan tidak buru‐buru memotong pembicaraan. Ini juga menunjukkan bahwa kita menghormati dan menghargai keberadaan mereka. Dengan mendengar dan merespons dengan baik, kita memupuk kepercayaan, yang merupakan unsur penting dalam hubungan harmonis.

Latihan rutin dan adaptasi konteks

Seperti keterampilan lainnya, komunikasi bahasa dan gestur juga perlu dilatih. Sebagai contoh, kita bisa melakukan simulasi atau role‐play untuk meningkatkan kesadaran terhadap ekspresi wajah, intonasi, dan gerakan tubuh dalam berbagai situasi (santai, formal, konflik ringan).
Selain itu, karena latar belakang budaya, kepekaan terhadap norma gestur/ruang pribadi juga penting: apa yang dianggap nyaman di satu budaya bisa jadi dianggap ‘terlalu dekat’ atau ‘terlalu jauh’ di budaya lain.

Nah, membangun hubungan yang harmonis lewat komunikasi bukan sekadar memilih kata yang manis, tetapi juga bagaimana kita “menghadirkan” diri lewat gestur, ekspresi, nada, dan mendengar dengan sungguh‐sungguh. Dengan menerapkan keempat poin di atas secara konsisten, kita dapat menciptakan suasana yang lebih nyaman, saling menghargai, dan jauh dari kesalahpahaman. [*] Disarikan dari berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |