
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 48 guru Bahasa Inggris SMK se-Kabupaten Karanganyar mengikuti Deep Learning Training & Workshop for English Teachers yang digelar Divisi Pengembangan Profesi Guru TEFLIN bekerja sama dengan MGMP Bahasa Inggris SMK Karanganyar. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 5 dan 7 Agustus 2025, bertempat di SMK Negeri 2 Karanganyar.
Selain para guru, dua mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) juga turut bergabung. Mereka bersemangat mendalami penerapan deep learning atau pembelajaran mendalam, salah satu prinsip utama Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berpusat pada siswa.
Presiden TEFLIN, Prof. Utami Widiati, M.A., Ph.D., dalam sambutan pembuka menyampaikan bahwa pelatihan tersebut menjadi medium transformasi pengajaran Bahasa Inggris yang lebih bermakna, reflektif, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.
Berbeda dengan surface learning yang cenderung menekankan hafalan, deep learning mendorong siswa mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman, mengevaluasi informasi secara kritis, dan mengaplikasikannya dalam konteks nyata. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, pendekatan itu mencakup pengembangan empat keterampilan bahasa, yakni listening, speaking, reading, dan writing.
Workshop tersebut menghadirkan enam narasumber berpengalaman, yakni Dra. Dewi Rochsantiningsih, M.Ed., Ph.D., Dr. Nur Arifah Drajati, M.Pd., Tri Wardati, S.Pd., Eny Rahmawati, S.Pd., Himawan Adi Wardhana, S.Pd., dan Ismi Puji Hastuti, S.Pd.
Mereka membawakan materi mulai dari teori dasar deep learning, praktik implementasi di kelas, penyusunan modul ajar berbasis student-centered learning, hingga pembuatan video pembelajaran.

Guru-guru di Karanganyar tampak serius menyimak paparan materi dari narasumber dalam pelatihan Deep Learning Training & Workshop for English Teachers | Foto: Istimewa
Selama pelatihan, guru-guru tidak hanya menerima materi, tetapi juga mempraktikkan penyusunan RPP dan pembuatan media pembelajaran. Pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan ruang kelas yang inklusif, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa.
Selain memperkaya kompetensi mengajar, kegiatan itu juga menjadi ajang berbagi pengalaman, strategi, dan tantangan dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Kolaborasi antar guru diharapkan dapat memperkuat jejaring profesional di wilayah Karanganyar.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari rangkaian program nasional TEFLIN yang sejak Mei 2025 telah dilaksanakan di lebih dari 20 wilayah di Indonesia. Program ini menjadi wujud nyata dukungan TEFLIN terhadap penguatan kompetensi guru Bahasa Inggris di era Kurikulum Merdeka.
Melalui pelatihan ini, para guru diharapkan semakin siap menjadi fasilitator yang berpihak pada siswa, inovatif dalam metode pengajaran, dan mampu membangun lingkungan belajar yang kritis, aktif, dan menyenangkan. [*]
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.