Temuan Awal Satelit Astronomi Einstein Probe Cina Ungkap Fenomena Transien Misterius

1 week ago 10

TEMPO.CO, JakartaSatelit astronomi Einstein Probe (EP) milik Cina yang diluncurkan pada Januari tahun ini, telah memperoleh sejumlah temuan awal, salah satunya fenomena transien misterius. Temuan ini dapat memperdalam pemahaman tentang alam semesta dan proses fisika ekstrem.

EP, yang terinspirasi oleh fungsi mata lobster, dilengkapi dengan teknologi pendeteksi sinar-X canggih untuk mengamati fenomena transien di alam semesta yang berkedip seperti kembang api.

Akademi Ilmu Pengetahuan Cina (Chinese Academy of Sciences/CAS) mengumumkan temuan awal EP pada Kamis, 31 Oktober 2024. Satelit yang memiliki nama lain ‘Tianguan’ itu berhasil mendeteksi 60 peristiwa transien yang terkonfirmasi selama tahap uji coba dan operasi awal. Temuan itu, terdiri dari bintang, katai putih, bintang neutron, lubang hitam, supernova, dan semburan sinar gamma.

Salah satu temuan penting EP di Bima Sakti adalah penemuan sistem biner sinar-X baru yang dinamai EP240904a, yang kemungkinan merupakan sebuah lubang hitam bermassa bintang atau bintang neutron. Selain itu, EP mencatat semburan sinar gamma EP240315a, yang berasal dari jarak 25,6 miliar tahun cahaya, menjadi sumber transien terjauh yang pernah diamati.

“Temuan ini menunjukkan kemampuan satelit tersebut dalam mendeteksi semburan sinar gamma dari alam semesta awal yang jauh, sehingga memberikan perspektif baru untuk memahami lebih jauh tentang proses fisik keruntuhan bintang yang mengarah pada pembentukan lubang hitam dan jet relativistik,” ujar Yuan Weimin, peneliti utama dalam misi EP sekaligus peneliti di Observatorium Astronomi Nasional China yang dinaungi CAS, seperti dikutip Antara, Kamis, 7 November 2024. 

Pada 8 April 2024, EP mendeteksi peristiwa transien berkode EP240408a dan merekam suar sinar-X sangat intens yang kecerahannya meningkat 300 kali lipat dan hanya berlangsung selama 12 detik. Emisi sinar-X dari sumber ini menghilang sekitar 10 hari kemudian.

“Fenomena yang tidak biasa tersebut, serta ciri-ciri radiasi aneh lain yang menyertainya, tidak sesuai dengan jenis peristiwa transien yang telah diketahui sebelumnya, yang mengindikasikan bahwa temuan ini mungkin mewakili suatu golongan sumber transien yang belum diketahui,” ujar Yuan. Temuan ini dapat menjadi petunjuk adanya golongan sumber transien baru yang belum diketahui.

“Signifikansi terbesar dari hasil awal EP adalah demonstrasi kemampuan EP untuk menangkap dan mempelajari peristiwa-peristiwa kosmis yang berlangsung singkat,” tuturnya. Yuan menjelaskan, hal ini akan memberi wawasan baru untuk memahami hukum fisika dalam kondisi ekstrem yang mengatur proses di dalam peristiwa-peristiwa kosmis intens tersebut serta pembentukan bintang-bintang pertama dan lubang hitam.

Misi EP yang dipimpin oleh CAS dan melibatkan kolaborasi internasional ini telah mempublikasikan hasil temuannya dalam jurnal SCIENCE CHINA: Physics, Mechanics & Astronomy. Adapun Lembaga yang berkontribusi, yaitu Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA), Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics (MPE) di Jerman, dan badan antariksa Prancis CNES.

Menurut ilmuwan proyek EP dari ESA, Erik Kuulkers, EP telah membuka sebuah jendela baru untuk mengamati alam semesta sinar-X yang dinamis. Sementara kepala jurusan Astrofisika di Fakultas Fisika dan Astronomi di Universitas Leicester, Paul O’Brien, mengatakan temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa EP telah memberikan dampak besar bagi ilmu pengetahuan. 

Sebagai informasi, EP memiliki dua instrumen ilmiah, yakni sebuah teleskop sinar-X medan lebar (wide-field X-ray telescope/WXT) untuk memantau panorama langit sinar-X, dan sebuah teleskop sinar-X lanjutan (follow-up X-ray telescope/FXT) untuk memberikan pandangan jarak dekat dan menentukan sumber-sumber transien yang ditangkap oleh WXT.

EP telah membuktikan pentingnya pemantauan medan lebar terhadap langit sinar-X. Kemampuan survei dan penindaklanjutan yang dimiliki satelit EP telah memungkinkan penemuan berbagai fenomena transien sinar-X baru dan pemantauan rutin terhadap sumber-sumber yang telah diketahui.

Artikel ini terbit di bawah judul Temuan Awal Satelit Astronomi Einstein Probe Cina Ungkap Fenomena Transien Misterius

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |