YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hadirnya kecerdasan buatan (AI) saat ini tidak dapat dibendung. AI telah menjadi bagian dalam mendukung setiap pekerjaan manusia tanpa kecuali pekerjaan di bidang perpustakaan, AI menjadi mitra penting dalam mengembangkan sistem kerja tetapi sikap bijak tetap diperlukan dalam penggunaanya agar memeroleh manfaat positif.
Pesan tersebut disampaikan oleh Fr. Ulysses S. Cabayao (Assistan Professor, Departemen Antropologi Universitas Ateneo de Davao, saat menjadi narasumber Webinar#Lib_USD_Berbagi#Series1 dengan tema: ”Understanding the logic of Artificial Intelligence: Technology, Ethics, and Human Agency”.
Digelar Senin (26/5/2025) webinar hybrid yang bertempat di auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma Yogyakarta itu juga menampilkan pembicara, yakni Santi Kusuma, S.Pd., M.Sc. (Kepala Perpustakaan Unika Atma Jaya Jakarta & Anggota Jaringan Pembelajaran Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK), dengan Moderator Hartono, Ph.D. (Dosen Matematika Universitas Sanata Dharma).
Dalam paparannya, Santi menjelaskan berbagai area implementasi kecerdasan buatan (AI) di perpustakaan akademik, terutama yang berkaitan dengan manajemen data, efisiensi pengolahan informasi, serta aspek keamanan data.
Ia juga menyoroti sejumlah tantangan etis yang perlu diperhatikan dalam penerapan AI di lingkungan perpustakaan. Di antaranya adalah potensi bias dan kurangnya transparansi algoritma, penggunaan data pelatihan yang tidak inklusif, keberagaman bahasa dan dialek, serta perlunya representasi karya dari berbagai kelompok etnis, budaya, dan negara—tidak hanya yang berasal dari negara maju.
Selain itu, Santi mengingatkan pentingnya menjaga privasi, terutama dalam pengelolaan dokumen yang memuat informasi sensitif atau yang belum secara resmi dipublikasikan.
“Penggunaan AI untuk menyimpan dan menganalisis dokumen akademik harus berlandaskan pada prinsip-prinsip etika serta menjunjung tinggi perlindungan data pribadi,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Ia juga menekankan pentingnya penyelenggaraan pelatihan yang memadai guna mencegah terciptanya kesenjangan digital baru, sekaligus memastikan bahwa implementasi teknologi tetap bersifat inklusif dan dapat diakses oleh semua kalangan. Suhamdani
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.