Wali Kota Bandung Resmikan Kawasan Wisata Tematik Lembur Katumburi

10 hours ago 6

(Beritadaerah-Bandung) Wali Kota Bandung Muhammad Farhan pada Selasa (6/5), meresmikan kawasan wisata tematik berbasis budaya lokal yakni Lembur Katumbiri. Kawasan wisata menambah lokasi wisata Bandung yang tidak pernah kehabisan cara untuk mengejutkan dan menginspirasi. Lokasi wisata ini berada di sebuah sudut sederhana RW 12 Kelurahan Dago, Kota Bandung, Jawa Barat.

Di sinilah masyarakat setempat menyulap kampungnya menjadi Lembur Katumbiri dan menjadi kawasan wisata. Bagi warga, peresmian ini bukan hanya seremoni atau acara formal belaka tetapi menjadi momen bersejarah. Buah dari perjalanan panjang penuh kolaborasi dan semangat kolektif. Warga dari berbagai usia, komunitas lokal dan para seniman turun tangan langsung.

Rumah-rumah dicat ulang dengan total 504 galon cat, melibatkan lebih dari 150 pekerja lapangan. Warna-warna cerah di dinding bukan sekadar estetika, melainkan simbol transformasi dan harapan baru.

Wali Kota Bandung Farhan mengatakan, Lembur Katumbiri adalah bukti pembangunan tak lagi sekadar soal jalan dan bangunan. Tapi juga tentang seni, budaya dan kebersamaan.

Ia mengapresiasi atas keterlibatan berbagai pihak dinas pemerintah, seniman dan komunitas lokal yang menjadikan kawasan ini lebih dari sekadar proyek pembangunan.

“Bandung sekarang sedang fokus membangun sektor pariwisata. Dan ini bukan hanya kerja Dinas Pariwisata. DSDABM, bahkan komunitas seniman ikut terlibat. Mural menjadi media narasi yang kuat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala DSDABM Kota Bandung Didi Ruswandi menyampaikan, meski revitalisasi sempat terkendala anggaran. Semangat warga tak pernah padam.

“Kita mulai dari luar karena bagian dalam sempat tertunda. Tapi ternyata, hasilnya sudah viral sebelum diresmikan,” katanya.

Kini, Lembur Katumbiri tak hanya menyajikan visual mural yang menawan. Kawasan ini telah berkembang menjadi ruang hidup yang menyatu dengan alam dan budaya.

Ada konservasi ikan endemik, urban farming hingga pasar mingguan yang melibatkan pelaku UMKM lokal. Semua ini lahir dari kolaborasi bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung (DKPP).

Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan meluncurkan program “Bandung Punya Cerita” yang mendorong dokumentasi sejarah lokal, cerita rakyat dan mural sebagai bagian dari wajah baru kota.

Peresmian ditutup dengan doa bersama. Warga, anak-anak dan tamu undangan berjalan menyusuri lorong-lorong kampung menyimak mural yang tak hanya indah, tapi penuh makna.

Nama “Lembur Katumbiri” pun muncul dari usulan warga. Kata “Katumbiri” yang dalam bahasa Sunda berarti pelangi, dipilih bukan hanya karena warna. Tapi karena maknanya yang kultural dan mendalam. Bagi warga, pelangi adalah simbol keberagaman yang bersatu dalam harmoni sesuatu yang sangat mencerminkan semangat gotong royong mereka selama proses revitalisasi.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |