TEMPO.CO, Jakarta - Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang segala sesuatu yang berada di permukaan bumi. Geografi umumnya diperkenalkan kepada siswa kelas X sekolah menengah atas (SMA) dalam rumpun Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Melansir e-Modul Geografi karya Muhammad Aji Ramdani (2019), istilah geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi, serta graphien yang bermakna pencitraan. Sementara konsep geografi adalah rancangan dari objek, proses, atau segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu geografi.
Banyak ahli yang mengemukakan konsep-konsep geografi menurut pendapatnya masing-masing. Lantas, apa saja konsep dasar geografi?
Konsep Geografi
Berdasarkan e-Modul Geografi karya Tika (2019), konsep esensial dalam geografi adalah pengertian-pengertian untuk mengungkapkan atau menggambarkan corak abstrak fenomena esensial dari objek material bidang kajian ilmu geografi. Oleh karena itu, konsep esensial dianggap sebagai elemen penting dalam memahami fenomena yang terjadi.
Berikut 10 konsep geografi yang disepakati dalam Seminar dan Lokakarya Ahli Geografi 1998:
Lokasi atau Letak
Konsep lokasi adalah konsep utama yang diperkenalkan sejak awal perkembangan geografi. Konsep letak secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu letak absolut dan letak relatif.
Letak absolut merupakan lokasi yang dilihat dari garis lintang dan garis bujur, serta keadaannya tetap dan tidak berpindah tempat karena berpedoman pada garis astronomis bumi. Sementara letak relatif adalah tempat yang dilihat dari daerah lain, sehingga dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya.
Misalnya, letak absolut Indonesia adalah 6 derajat lintang utara (LU) hingga 11 derajat lintang selatan (LS) dan 95 derajat bujur timur (BT) hingga 141 derajat BT. Kemudian, letak relatif Indonesia, yaitu di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, serta Benua Australia dan Benua Asia.
Jarak
Konsep jarak dalam geografi bermakna ruang yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek. Konsep jarak mempunyai peranan penting dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan politik.
Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif. Jarak mutlak mengacu pada jarak dua tempat yang diukur berdasarkan garis lurus di udara, sedangkan jarak relatif atau jarak tempuh berkaitan dengan waktu perjalanan maupun satuan biaya angkutan.
Misalnya, harga tanah akan semakin tinggi bila mendekati pusat kota dibandingkan harga tanah di pedesaan. Kemudian, peternakan ayam cenderung dekat di kota sebagai tempat pemasaran, agar hasil ternak yang dijual tidak banyak mengalami kerusakan atau membutuhkan biaya distribusi yang besar.
Keterjangkauan
Konsep keterjangkauan berhubungan dengan kondisi medan, keberadaan sarana angkutan, dan fasilitas komunikasi yang bisa digunakan. Keterjangkauan tidak hanya bergantung pada jarak, tetapi juga sarana dan prasarana penunjang.
Misalnya, Jakarta dengan Biak, Papua lebih mudah dijangkau dengan pesawat terbang. Selanjutnya, daerah A adalah penghasil beras dan daerah B dikenal sebagai pemasok kebutuhan sandang, dan kedua daerah tersebut tidak akan terhubung bila tidak ada alat transportasi.
Pola
Konsep pola dalam geografi merupakan bentuk, struktur, dan persebaran kejadian atau fenomena di permukaan bumi. Pola yang dimaksud termasuk gejala alam atau gejala sosial.
Misalnya, pola aliran sungai berhubungan dengan batuan dan struktur geologi. Berikutnya, pola pemukiman di daerah aliran sungai, pesisir pantai, dan pegunungan akan berbeda-beda.
Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan daratan di muka bumi yang berasal dari hasil proses pengangkatan atau penurunan wilayah melalui proses geologi. Bentuk permukaan bumi sebagai proses alam tersebut memengaruhi aktivitas manusia.
Misalnya, bentuk lahan akan berkaitan dengan pengendapan erosi, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan penggunaan lahan. Kemudian, morfologi pulau, pegunungan, dan lembah tentu berbeda-beda.
Aglomerasi
Aglomerasi adalah kecenderungan persebaran yang bersifat kelompok pada suatu wilayah yang sempit. Pengelompokan tersebut dilakukan manusia untuk mencari keuntungan yang paling besar dan memperoleh keseragaman.
Misalnya, masyarakat perkotaan cenderung tinggal mengelompok hingga terbentuk, seperti permukiman daerah elit dan kumuh. Lalu, 62 persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung, Jawa Barat.
Nilai Kegunaan
Konsep nilai kegunaan berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang. Misalnya, daerah pegunungan yang jauh dari kebisingan sering dijadikan sebagai tempat rekreasi dan beristirahat. Selanjutnya, lahan yang subur lebih banyak dimanfaatkan menjadi lahan pertanian dibandingkan menjadi perkantoran.
Interaksi
Konsep interaksi dalam geografi merupakan konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhan. Konsep yang dikenal juga sebagai interdependensi tersebut memunculkan adanya hubungan timbal balik dalam bentuk arus barang dan jasa, ide, dan lain-lain.
Misalnya, pergerakan hasil pertanian dari desa ke kota. Berikutnya, pergerakan berita melalui radio, surat kabar, televisi, dan lain-lain.
Perbedaan Keruangan
Konsep diferensiasi area adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk menunjukkan adanya perbedaan antarwilayah. Misalnya, pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan, padi dihasilkan di daerah yang datar, dan tambak akan dibangun di pesisir pantai.
Keterkaitan Keruangan
Konsep geografi berupa keterkaitan keruangan adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan antarwilayah yang mendorong terjadinya interaksi sebab dan akibat. Misalnya, kemiringan lereng mempengaruhi aktivitas pertanian.