5 Contoh Kontravensi Lengkap dengan Pengertiannya

1 month ago 24

TEMPO.CO, JAKARTA - Contoh kontravensi banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Kontravensi sendiri adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam dunia hukum, politik, dan sosial.

Secara umum, kontravensi merujuk pada tindakan atau peristiwa yang bertentangan dengan norma, aturan, atau hukum yang berlaku.

Dalam pengertian yang lebih luas, kontravensi dapat merujuk pada suatu situasi yang menyebabkan perdebatan, ketegangan, atau bahkan konflik antara dua pihak atau lebih. Agar lebih mengetahui tentang kontravensi dan contoh-contohnya, berikut ini informasinya untuk Anda

Pengertian Kontravensi

Kontravensi berasal dari bahasa Latin contra yang berarti "melawan" dan ventus yang berarti "angin" atau "arah". 

Dalam konteks sosial, istilah ini mengacu pada situasi di mana suatu tindakan atau pandangan bertentangan dengan norma atau aturan yang ada dalam suatu masyarakat atau sistem hukum. 

Kontravensi adalah fenomena yang tidak dapat dihindari dalam masyarakat yang beragam. Kontravensi seringkali memicu perdebatan, diskusi, atau bahkan konflik antara individu atau kelompok yang terlibat.

Oleh karena itu, kontravensi menjadi bagian dari dinamika sosial yang mencerminkan adanya perbedaan pandangan atau interpretasi terhadap suatu hal.

Leopold von Wiese dan Howard Becker mengklasifikasikan kontravensi dalam lima jenis, yaitu:

  1. Kontravensi umum, yang mencakup tindakan seperti penolakan, perlawanan, gangguan, atau ancaman terhadap pihak lawan.
  2. Kontravensi sederhana, berupa penyangkalan terhadap pernyataan orang lain secara terbuka.
  3. Kontravensi intensif, yang melibatkan penghasutan atau penyebaran gosip.
  4. Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia atau melakukan pengkhianatan.
  5. Kontravensi taktis, yang meliputi aksi mengejutkan, provokasi, atau intimidasi terhadap pihak lain.

Contoh Kontravensi

Berikut adalah 5 contoh kontravensi yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Pelanggaran Hukum oleh Pejabat Publik

Contoh kontravensi yang pertama adalah ketika seorang pejabat publik melanggar hukum atau kode etik yang seharusnya mereka patuhi. Misalnya, seorang anggota parlemen terlibat dalam kasus korupsi atau penyalahgunaan wewenang. 

Tindakan ini jelas bertentangan dengan aturan hukum dan norma yang ada, sehingga menimbulkan kontroversi dalam masyarakat.

Kasus-kasus semacam ini dapat memicu ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah dan menimbulkan perdebatan tentang sistem hukum, etika politik, serta transparansi di instansi pemerintah.

2. Protes terhadap Kebijakan Pemerintah

Kontravensi juga bisa muncul ketika sekelompok masyarakat atau organisasi melakukan protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan atau tidak adil. 

Misalnya, penolakan terhadap kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dianggap memberatkan rakyat kecil.

Protes semacam ini sering kali menimbulkan perbedaan pendapat yang tajam antara pemerintah dan masyarakat, serta dapat memicu demonstrasi dan perdebatan yang sengit di media sosial maupun di dunia nyata.

3. Perbedaan Pendapat dalam Isu Sosial

Isu sosial seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender, atau pernikahan sesama jenis juga sering menjadi sumber kontravensi. Contohnya, perdebatan tentang legalisasi pernikahan sesama jenis di berbagai negara. 

Beberapa pihak mendukung hak tersebut sebagai bagian dari kesetaraan, sementara yang lain menolaknya berdasarkan norma agama atau budaya.

Kontravensi dalam isu sosial biasanya melibatkan konflik nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Ini dapat menimbulkan perbedaan pendapat yang besar di kalangan individu, kelompok, dan pemerintah.

4. Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual

Pelanggaran terhadap hak kekayaan intelektual (HKI) seperti pembajakan musik, film, atau perangkat lunak adalah contoh kontravensi yang sering terjadi di era digital ini. 

Misalnya, seseorang yang mengunduh film secara ilegal atau menjual salinan bajakan dari suatu produk.

Tindakan seperti ini bertentangan dengan hukum hak cipta dan dapat merugikan pihak yang memiliki hak atas karya tersebut. Kontravensi semacam ini dapat memicu perdebatan mengenai perlindungan hak cipta di dunia maya dan bagaimana pemerintah mengatur pembajakan digital.

5. Perbedaan Pandangan dalam Dunia Pendidikan

Kontravensi juga bisa muncul dalam dunia pendidikan, terutama terkait dengan kurikulum yang diajarkan di sekolah. Misalnya, kontroversi mengenai pengajaran teori evolusi atau teori penciptaan di sekolah-sekolah. 

Beberapa pihak mungkin mendukung pengajaran teori ilmiah yang telah terbukti, sementara pihak lain lebih memilih teori yang didasarkan pada keyakinan agama.

Isu ini menciptakan ketegangan antara pendidikan ilmiah dan nilai-nilai agama atau budaya yang berlaku di masyarakat, memunculkan perdebatan mengenai apa yang seharusnya diajarkan kepada generasi muda.

Meskipun kontravensi seringkali memicu ketegangan, hal ini juga bisa menjadi sarana untuk menciptakan dialog yang konstruktif, mencari solusi terbaik, dan memperbaiki sistem yang ada

Dengan demikian, memahami kontravensi dalam berbagai aspek kehidupan akan membantu kita untuk lebih bijak dalam menghadapi perbedaan dan mencari jalan tengah yang terbaik untuk semua pihak.

AULIA ULVA, berkontribusi dalam artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |