5 Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup beserta Contohnya

1 month ago 25

TEMPO.CO, Jakarta - Ideologi adalah sekumpulan gagasan yang merefleksikan aspirasi dari masyarakat tertentu. Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu idea (ide) dan logos (ilmu pengetahuan), yang dikemukakan pertama kali oleh Antoine Destutt de Tracy di masa revolusi Prancis.

Melansir lib.ui.ac.id, ideologi merupakan suatu konsep pemaknaan sosial yang bersifat rasional dan juga irasional. Berdasarkan jenisnya, ideologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Lantas, apa perbedaan di antara keduanya? 

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup

Mengacu pada e-jurnal.lppmunsera.org, ideologi terbuka berisi orientasi dasar yang proses penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral di tengah masyarakat. Dengan begitu, ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter, dan tidak bisa dipakai untuk melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. 

Sementara ideologi tertutup merupakan ajaran atau pandangan yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik yang dikukuhkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipermasalahkan, tetapi harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan wajib dipatuhi. Isinya dogmatis dan apriori, sehingga tidak dapat dimodifikasi atau diubah berdasarkan pengalaman sosial.

Adapun sejumlah perbedaan ideologi terbuka dan tertutup sebagaimana dikutip dari laman aoc.sekolah-angkasa.sch.id meliputi: 

1. Asal

Ideologi terbuka berasal dari nilai dan cita-cita yang digali dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri. Selain itu, ideologi terbuka dibentuk berdasarkan hasil musyawarah dan konsensus masyarakat. 

Sementara ideologi tertutup bukan berasal dari cita-cita yang hidup di masyarakat, melainkan harapan sekelompok orang yang mendasari untuk mengubah dan memperbarui masyarakat. Ideologi tertutup sering diambil dari luar atau didasarkan pada gagasan kelompok tertentu yang bersifat revolusioner. 

2. Sifat

Ideologi terbuka bersifat dinamis dan fleksibel, sehingga memungkinkan penyesuaian dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Sebaliknya, ideologi tertutup cenderung kaku dengan aturan yang bersifat mutlak dan sulit diubah. 

3. Isi

Ideologi terbuka memuat nilai-nilai universal yang mencerminkan keberagaman dan kebebasan berpikir dalam masyarakat. Sementara ideologi tertutup biasanya berisi doktrin atau aturan yang ketat dan mengutamakan kepatuhan tanpa ruang untuk diskusi. 

4. Ketaatan Hukum

Dalam ideologi terbuka, hukum diakui sebagai sarana untuk menjaga keadilan yang dirumuskan bersama oleh masyarakat. Pada ideologi tertutup, hukum digunakan sebagai alat kontrol untuk memastikan kepatuhan terhadap gagasan kelompok penguasa. 

5. Pengamalan

Ideologi terbuka diaplikasikan secara sukarela melalui partisipasi aktif masyarakat berdasarkan kesadaran pribadi. Sebaliknya, ideologi tertutup sering diterapkan secara paksa tanpa memperhatikan aspirasi masyarakat yang beragam. 

Contoh Ideologi Terbuka dan Tertutup

Berikut contoh dari ideologi terbuka dan tertutup: 

Ideologi Terbuka

Salah satu contoh ideologi terbuka, yaitu Pancasila yang dikemukakan oleh Presiden ke-2 Soeharto pada 1985. Dalam pemaparannya, dia menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka harus dikembangkan secara kreatif dan dinamis agar dapat menjawab tantangan zaman yang terus bertambah maju dan berubah. 

Namun, mengutip Journal Filsafat Agustus ’95, keterbukaan ideologi Pancasila tidak akan dan tidak boleh menyimpang maupun mengubah nilai-nilai dasarnya. Keterbukaannya terletak pada pengamalan dan pengembangannya yang harus memberikan kekuatan dan kemampuan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. 

Ideologi Tertutup

Contoh ideologi tertutup adalah Marxisme-Leninisme yang dikembangkan dari pemikiran Karl Marx, lalu dilanjutkan oleh Vladimir Ilianov Lenin. Di dalamnya berisi sistem berpikir mulai dari tatanan nilai dan prinsip dasar hingga praktis operasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Ideologi tertutup Marxisme-Leninisme meliputi ajaran tentang hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan ateisme; ajaran makna sejarah sebagai materialisme historis; norma-norma rigid mengenai tata cara penataan masyarakat hingga bagaimana individu harus hidup; serta legitimasi monopoli kekuasaan oleh segelintir orang atas nama kaum proletar.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |