TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, telah menunjuk Karoline Leavitt sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih. Leavitt sebelumnya menjabat sebagai sekretaris pers nasional dalam kampanye Trump dan juga pernah menjadi Asisten Sekretaris Pers pada era kepresidenan Trump yang pertama.
"Karoline Leavitt melakukan pekerjaan yang fenomenal sebagai Sekretaris Pers Nasional pada kampanye bersejarah saya, dan saya senang mengumumkan bahwa dia akan menjabat sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih," kata Trump dalam sebuah pernyataan, pada Sabtu, 16 November 2024, yang dikutip dari Antara.
"Karoline cerdas, tangguh, dan telah terbukti menjadi komunikator yang sangat efektif. Saya sangat yakin dia akan unggul di podium, dan membantu menyampaikan pesan kita kepada rakyat Amerika saat kita, Membuat Amerika Hebat Lagi," kata dia.
Profil Karoline Leavitt
Sebelumnya, ia telah berkarier di Gedung Putih sebagai Asisten Sekretaris Pers dan Penulis Presiden selama masa pemerintahan Trump yang pertama. Selain itu, Leavitt juga dikenal karena pencalonannya dalam pemilihan anggota DPR AS pada 2022 di distrik 1 New Hampshire, di mana ia menjadi anggota Generasi Z kedua yang memenangkan pemilihan pendahuluan kongres, meskipun ia kalah dalam pemilihan umum melawan petahana Chris Pappas.
Dilansir dari Archives of Women's Political Communication, Karoline Claire Leavitt lahir 24 Agustus 1997, adalah ajudan politik Amerika yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Pers Nasional untuk kampanye presiden Donald Trump pada tahun 2024. Pada 15 November 2024, Leavitt dipilih oleh Presiden terpilih Donald Trump sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih, menggantikan Karine Jean-Pierre. Ia akan mencatatkan namanya sebagai sekretaris pers termuda dalam sejarah Amerika Serikat.
Karoline Leavitt lahir dan dibesarkan di Atkinson, New Hampshire, dalam keluarga yang memiliki bisnis lokal, yaitu toko es krim dan dealer truk bekas di Plaistow. Ia menempuh pendidikan di Central Catholic High School di Lawrence, Massachusetts, sebelum melanjutkan ke Saint Anselm College di Manchester, New Hampshire. Di sana, ia memperoleh gelar sarjana seni dalam bidang komunikasi dan ilmu politik serta aktif dalam olahraga softball di level perguruan tinggi. Selama kuliah, Leavitt bekerja di Hearst Television WMUR-TV.
Leavitt memulai karier politiknya dengan magang di Kantor Korespondensi Presiden Gedung Putih pada musim panas sebelum tahun terakhir kuliahnya. Setelah lulus, ia bergabung dengan Kantor Pers Gedung Putih sebagai Asisten Sekretaris Pers di bawah Kayleigh McEnany. Setelah pemerintahan Trump berakhir, Leavitt bekerja sebagai Direktur Komunikasi untuk Perwakilan AS Elise Stefanik dari New York.
Pada 15 November 2024, Leavitt dipilih oleh Donald Trump untuk menjabat sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih, menggantikan Karine Jean-Pierre. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Sekretaris Pers Nasional dalam kampanye presiden 2024.
Pada tahun 2022, Leavitt mencalonkan diri untuk DPR AS di distrik kongres ke-1 New Hampshire. Ia memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik, menjadikannya anggota Generasi Z kedua yang berhasil memenangkan pemilihan pendahuluan kongres setelah Maxwell Frost.
Kampanyenya berfokus pada nilai-nilai konservatif, pertumbuhan ekonomi, dan dukungan untuk penegakan hukum. Meskipun memenangkan pemilihan pendahuluan, Leavitt kalah dalam pemilihan umum melawan petahana Chris Pappas dengan selisih 8,2 persen suara. Leavitt kemudian memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi pada pemilihan tahun 2024.
Sebelumnya, pemilihan presiden berlangsung di Amerika Serikat pada 5 November, dan kandidat Partai Republik Donald Trump, yang menjabat sebagai presiden AS pada 2017-2021, dinyatakan sebagai pemenang oleh semua jaringan terkemuka karena dia memperoleh cukup suara untuk Electoral College guna memenangkan pemilihan.
Jaringan media terkemuka tersebut adalah Associated Press, Decision Desk HQ, Fox News dan CNN, NBC, ABC dan CBS dari konsorsium National Election Pool.
Kandidat Partai Demokrat Kamala Harris mengakui kekalahan dalam pidatonya kepada para pendukungnya, dan Presiden AS Joe Biden memberi selamat kepada Trump. Ia menjadi presiden AS pertama sejak abad ke-19 yang dipilih untuk masa jabatan kepresidenan secara tidak berturut-turut.
MYESHA FATINA RACHMAN I ANTARA I AWPC.CATTCENTER