BMKG: Gempa Bumi M 6,2 Guncang Aceh Selatan Tak Berpotensi Tsunami, Apa Tanda-tanda Tsunami?

2 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Aceh Selatan diguncang gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,9 yang sebelumnya dilaporkan sebagai M 6,2 pada Jumat petang, 31 Januari 2025. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 18.03 WIB dengan pusat di laut, tepatnya 28 kilometer barat daya Kota Tapaktuan, Aceh Selatan, pada kedalaman 59 kilometer.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan gempa dangkal akibat deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Sumatera. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal)," ujarnya.

BMKG mencatat adanya tiga kali gempa susulan hingga pukul 18.35 WIB, dengan magnitudo terbesar mencapai 3,8 pada pukul 18.17 WIB. Dampak gempa terasa cukup kuat di Kabupaten Aceh Selatan dan Simeulue dengan skala intensitas IV MMI (Modified Mercalli Intensity), yang berarti guncangan dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah.

Selain itu, gempa juga dirasakan di Banda Aceh, Kutacane, Sigli, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues, Aceh Timur, Aceh Tengah, serta Dolok Sanggul dan Humbang Hasundutan di Sumatera Utara dengan skala III MMI. Sementara itu, warga di Kota Medan dan Gunung Sitoli merasakan getaran lebih lemah dengan skala II MMI. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.

Tanda-Tanda Potensi Tsunami Menurut BMKG

Meskipun gempa kali ini tidak berpotensi tsunami, BMKG mengingatkan masyarakat untuk mengenali tanda-tanda tsunami agar dapat segera mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

1. Gempa bumi kuat di sekitar pantai

Tsunami sering kali diawali oleh gempa bumi berkekuatan besar, biasanya dengan magnitudo 7,0 atau lebih. Jika gempa terasa kuat dan berlangsung lama, segera cari tempat yang lebih tinggi.

2. Surutnya air laut secara mendadak 

Jika air laut tiba-tiba surut drastis dan memperlihatkan dasar laut yang biasanya tertutup air, ini bisa menjadi pertanda datangnya gelombang tsunami besar. Fenomena ini terjadi karena air laut tertarik ke tengah laut sebelum gelombang besar menghantam pantai.

3. Suara gemuruh atau dentuman aneh 

Tsunami sering didahului oleh suara gemuruh yang dalam atau suara seperti ledakan dari arah laut. Suara ini bisa terdengar seperti deru air yang mendekat dengan cepat.

4. Perubahan perilaku hewan 

Hewan sering kali menunjukkan insting yang lebih tajam terhadap perubahan lingkungan. Jika burung terbang tidak biasa atau hewan darat bergerak ke tempat lebih tinggi, bisa jadi ini tanda tsunami akan datang. Hewan-hewan sering kali memiliki kepekaan terhadap perubahan tekanan udara dan getaran yang tidak terasa oleh manusia.

5. Gelombang laut yang tidak biasa 

Tanda lain dari tsunami adalah munculnya gelombang laut yang tidak biasa, seperti ombak yang bergerak lebih cepat dan lebih tinggi dari biasanya. Gelombang tsunami dapat tiba dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah gempa besar terjadi.

Sebagai langkah pencegahan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyarankan agar masyarakat segera menjauh dari pantai dan menuju ke daerah yang lebih tinggi jika melihat tanda-tanda di atas. Selain itu, disarankan untuk selalu memantau informasi resmi dari BMKG dan tidak berusaha melihat langsung gelombang tsunami di laut karena hal itu sangat berbahaya.

M. Faiz Zaki berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Gempa Terkini Menggoyang Yogyakarta, BMKG: Gempa Kelima yang Dirasakan Pagi Ini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |