TEMPO.CO, JAKARTA - Tahukah Anda apa saja contoh asimilasi dalam kehidupan sehari-hari? Atau, pernahkah Anda memperhatikan bagaimana orang dari berbagai latar belakang budaya dapat hidup berdampingan?
Proses penyesuaian dan penggabungan budaya inilah yang Anda kenal sebagai asimilasi. Asimilasi adalah sebuah proses sosial yang menarik untuk dipelajari. Dalam artikel ini, akan membahas beberapa contoh asimilasi yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Asimilasi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asimilasi adalah penyesuaian atau peleburan sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar Anda.
Hal serupa juga tertulis di dalam website Gramedia. Asimilasi merupakan perubahan budaya yang akan terjadi disebabkan individu atau kelompok tersebut memiliki latar belakang yang sudah berbeda. Faktor yang cukup memengaruhi perbedaannya karena berada di lingkungan yang berbeda.
Contoh Asimilasi di Kehidupan Masyarakat
Asimilasi tidak hanya terjadi pada skala besar, seperti migrasi massal. Proses ini juga dapat terjadi dalam skala yang lebih kecil, misalnya ketika Anda pindah ke kota baru atau bergabung dengan komunitas yang berbeda.
Ketika Anda pindah ke lingkungan yang baru, Anda secara tidak sadar akan berusaha menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan norma-norma yang berlaku di lingkungan tersebut.
Contoh asimilasi yang paling umum adalah ketika seseorang pindah ke negara lain. Misalnya, seorang mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di Amerika Serikat. Ia akan berusaha untuk belajar bahasa Inggris, mengikuti kebiasaan makan orang Amerika.
Asimilasi juga dapat terjadi dalam konteks pernikahan antar budaya. Ketika dua orang dari latar belakang budaya yang berbeda memutuskan untuk menikah.
Mereka akan berusaha untuk menemukan titik temu dalam berbagai hal, seperti agama, tradisi, dan cara hidup. Proses penyesuaian ini membutuhkan waktu dan kesabaran dari kedua belah pihak.
Dalam sejarah, banyak contoh asimilasi yang menarik untuk dipelajari. Misalnya, proses asimilasi etnis Tionghoa di Indonesia.
Etnis Tionghoa yang telah berabad-abad tinggal di Indonesia telah banyak beradaptasi dengan budaya Indonesia, namun tetap mempertahankan beberapa tradisi khas Tionghoa.
Contoh asimilasi lainnya antara lain:
- Kebiasaan masyarakat Indonesia saat makan, semula menggunakan tangan kini menggunakan garpu dan sendok seperti bangsa Eropa
- Lifestyle dan gaya berpakaian generasi muda mengikuti trend fashion Korea
- Komunikasi menggunakan campuran bahasa Indonesia dan bahasa asing
- Musik dan konsep entertaiment di Korea mulai menguasai dunia hiburan di Indonesia
- Merayakan hari besar negara lain seperti Hari Valentine
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Asimilasi
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan proses asimilasi, antara lain:
- Tingkat keterbukaan: Semakin terbuka seseorang terhadap budaya baru, semakin mudah baginya untuk berasimilasi.
- Dukungan sosial: Adanya dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas dapat mempercepat proses asimilasi.
- Kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah yang inklusif dan toleran dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi asimilasi.
- Karakteristik budaya: Perbedaan budaya yang terlalu besar dapat menghambat proses asimilasi.
Asimilasi adalah proses yang dinamis dan kompleks. Proses ini tidak selalu berjalan mulus dan seringkali menimbulkan tantangan. Namun, dengan sikap terbuka dan saling menghormati, asimilasi dapat menjadi kekuatan yang menyatukan berbagai macam perbedaan.
Herzanindya Maulianti, berkontribusi dalam artikel ini.