TEMPO.CO, Jakarta - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 alias Nataru, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi , Dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati ingatkan tentang cuaca ekstrem.
Dalam laporannya, ia menyampaikan bahwa masyarakat perlu waspada karena saat ini Indonesia sedang memasuki musim hujan.
Puncak musim hujan di beberapa wilayah Sumatera dan Jawa diperkirakan terjadi pada akhir Desember dan Januari. Dengan demikian, periode mudik Natal dan Tahun Baru, yang berlangsung dari 18 Desember hingga 5 Januari, bertepatan dengan masa menuju puncak musim hujan di beberapa wilayah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri rapat bersama para pemangku kepentingan lainnya dan Komisi V DPR RI, untuk membahas progres kesiapan menghadapi arus mudik dan wisata selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.
Dilansir dari situs resmi bmkg.go.id, akan terjadi peningkatan curah hujan sebesar 20 persen dari kondisi normal yang disebabkan melemahnya fenomena La Nina. Puncaknya diprediksi terjadi pada penghujung Desember untuk bagian Sumatera dan Jawa bagian Selatan. Sementara wilayah Jawa bagian tengah hingga pesisir utara diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Januari 2025.
Cuaca ekstrem tahun ini lebih kompleks dibanding tahun-tahun sebelumnya, hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pada 2020 lalu, hanya ada fenomena cold surge, sementara tahun lalu hanya dipengaruhi oleh Madden-Julian Oscillation (MJO). Sehingga mitigasi bencana hidrometeorologi diakhir tahun sangat mendesak dilakukan.
“ Namun, tahun ini terdapat kombinasi beberapa faktor, yaitu MJO, cold surge, La Nina lemah, serta puncak musim hujan di Pulau Jawa dan Sumatra bagian selatan,” jelas Dwikorita.
Dengan itu masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan gangguan lalu lintas. Selain masyarakat, peringatan juga ditujukan kepada pengelola pelayaran, transportasi penyeberangan, dan nelayan.
"Kami mengajak masyarakat yang berencana melakukan perjalanan agar selalu memantau informasi cuaca terbaru dan mematuhi arahan dari pihak berwenang demi keselamatan selama perjalanan," ujar Dwikorita dengan tegas.
Guna mengantisipasi cuaca ekstrim selama Nataru, BMKG telah menyiapkan beberapa posko siaga di berbagai lokasi strategis. Posko utama beroperasi di tingkat nasional, berpusat di Kantor Pusat BMKG.
Selain itu, terdapat posko gabungan bersama Kementerian Perhubungan dan Kantor ASDP Dermaga Dua Pelabuhan Merak. Secara keseluruhan, BMKG telah mendirikan 38 posko di stasiun BMKG di 38 provinsi, serta posko gabungan lainnya yang beroperasi di 13 pelabuhan dan 96 bandara, untuk mendukung kelancaran arus mudik.
Bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Wakil Menteri Diana Kususmastuti Karnawati menyatakan bahwa kementeriannya telah siap mengantisipasi musim hujan beserta dampaknya terhadap kelancaran infrastruktur jalan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyiagakan Satuan Tugas Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Satgas PPB) sebagai langkah antisipasi untuk menghadapi puncak musim penghujan serta memastikan kesiapan infrastruktur jalan tol dan jalan nasional selama periode Nataru 2024/2025.