Heboh Warga Waduk Kedung Ombo Tolak Proyek PLTS dengan Memasang Spanduk Protes “Nek Mbok Gusor Utangku Piye?”

2 days ago 11

Penampakan spanduk-spanduk penolakan wacana proyek PLTS di Waduk Kedung Ombo (WKO) di Dukuh Ngasinan, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Jumat (11/4/2025) || Huri YantoPenampakan spanduk-spanduk penolakan wacana proyek PLTS di Waduk Kedung Ombo (WKO) di Dukuh Ngasinan, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Jumat (11/4/2025) || Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Geger sejumlah warga pinggiran Waduk Kedung Ombo (WKO) pasang spanduk penolakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sepanjang jalan Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah atau menuju ke kawasan warung apung dan tepi Waduk Kedung Ombo (WKO) pada Jumat (11/4/2025).

Berdasarkan pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM spanduk-spanduk penolakan itu di pasang dengan berbagai tulisan, salah satunya “Nek Mbok Gusor Utangku Piye?” tidak hanya itu masyarakat juga menuliskan “Karamba Sumber Hidup Kami,” serta dengan tulisan “Jangan sampai otot yang berbicara”.

Kalimat-kalimat ini mencerminkan kekhawatiran warga atas potensi penggusuran karamba ikan di WKO, sumber mata pencaharian utama mereka. Hingga kini, warga masih menanti kejelasan.

Dihubungi awak media via telpon Camat Sumberlawang, Indarto Setyo Pramono, buka suara soal gejolak ini. Menurutnya, proyek PLTS yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di bawah naungan Indonesia Power ini memang menyasar tiga kabupaten yang berbatasan dengan WKO: Sragen, Boyolali, dan Grobogan.

Di Sragen sendiri, dua desa di Kecamatan Sumberlawang dan dua desa di Kecamatan Miri terdampak. “Pokoknya meliputi beberapa kabupaten,” jelasnya.

Dia menegaskan, inti penolakan warga adalah soal keberlangsungan karamba yang sudah ada. “Masyarakat minta agar karamba mereka tidak digusur. Awalnya memang ramai, tapi sekarang tinggal sedikit masalah. Warga cuma ingin yang sudah ada tidak diganggu,” terangnya.

Saat ini, proyek PLTS masih dalam tahap penyampaian analisis dampak lingkungan (amdal) di Semarang. Tahap konsultasi publik dan sosialisasi dengan masyarakat juga diklaim sudah dilakukan.

Indarto menyebut, proyek ini menargetkan kapasitas 100 megawatt (MW), sebuah angka ambisius yang menjadi salah satu pemicu keresahan warga.

Meski pihak berwenang menyebut situasi mulai kondusif, spanduk-spanduk di tepi jalan seolah berbicara lain. Bagi warga Ngargotirto dan sekitarnya, WKO bukan sekadar waduk, tapi urat nadi kehidupan.

Huri Yanto

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |