Ini Deretan Target Ekonomi Pemerintahan Jokowi yang Gagal Terealisasi hingga Lengser

4 weeks ago 16

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan memasuki masa purnatugas pada Ahad, 20 Oktober 2024. Dia akan digantikan oleh presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto, yang bakal dilantik bersama Gibran Rakabuming Raka. Kendati masa pemerintahan Jokowi di periode kedua akan berakhir, ternyata terdapat beberapa targetnya yang belum terpenuhi. Apa saja? 

Daftar Target Jokowi yang Gagal Terealisasi

Melansir Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2020-2024, berikut daftar target Jokowi yang belum tercapai dan realisasinya:

1. Angka Kemiskinan

Jokowi mematok tingkat kemiskinan di Indonesia turun hingga menjadi 6-7 persen pada 2024. Adapun perbaikan level kemiskinan tersebut termasuk ke dalam sasaran makro pembangunan di pemerintahannya. 

Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin masih di angka 9,03 persen atau sekitar 25,22 juta orang pada Maret 2024. Persentase itu disebut berkurang 0,33 persen poin dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu, atau berkurang sebanyak 0,68 juta jiwa. 

2. Tingkat Pengangguran

Kemudian, Jokowi juga berharap agar tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurun hingga menjadi 3,6-4,3 persen pada 2024. Akan tetapi, BPS melaporkan persentase TPT menembus 4,82 persen, atau terdapat sekitar lima orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja pada Februari 2024. 

3. Pertumbuhan Ekonomi

Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan jangka menengah, Jokowi mematok target pertumbuhan ekonomi meningkat rata-rata 5,7-6 persen per tahun. Adapun langkah-langkah strategis yang diberlakukan untuk mencapainya adalah melalui peningkatan produktivitas, investasi berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. 

Faktanya, BPS menyebut ekonomi Indonesia semester I 2024 terhadap semester II 2023 hanya tumbuh sebesar 5,08 persen. Sementara itu, ekonomi Indonesia pada 2022 berada di level 5,31 persen, jauh lebih tinggi daripada capaian pada 2021 yang hanya sampai di angka 3,7 persen. 

4. Rasio Pajak

Dari sisi rasio pajak, Jokowi menginginkan peningkatan rasio pajak menjadi 10,7-12,3 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2024. Pada 2023, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat rasio pajak hanya 10,21 persen dari PDB, lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 10,39 persen. 

Iklan

Selain itu, mengacu pada Perpres Nomor 52 Tahun 2023 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024, rasio pajak ditargetkan sebesar 10-10,2 persen pada 2024. Target tersebut jauh lebih rendah dibandingkan yang tertera dalam dokumen RPJPN 2020-2024. 

5. Rasio Gini

Jokowi juga mengharapkan penurunan rasio gini atau tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk hingga di angka 0,360-0,374. Rasio gini bernilai 0 artinya pemerataan semakin baik, sebaliknya, indeks gini yang mendekati angka 1 menunjukkan bahwa kondisi kesenjangan semakin buruk. 

Pada Maret 2024, BPS melaporkan bahwa rasio gini di Indonesia adalah sebesar 0,379. Angka tersebut hanya menurun 0,009 poin bila dibandingkan dengan gini ratio pada periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 0,388. 

Daftar Target Jokowi yang Bisa Terealisasi

Sementara itu, target Jokowi yang berhasil dicapai meliputi: 

1. Tingkat Inflasi

Dalam dokumen RPJPN 2020-2024, Jokowi menginginkan level inflasi bertahan di angka 2,7 persen pada 2024. Adapun BPS menyebut inflasi year-on-year pada September 2024 sebesar 1,84 persen, sehingga lebih rendah dari batas maksimum yang ditetapkan. 

2. Pertumbuhan Investasi

Selanjutnya, Jokowi juga menargetkan pertumbuhan investasi sebesar 6,6-7 persen per tahun selama masa jabatannya di periode kedua. Dukungan yang diberikan untuk merealisasikan pertumbuhan investasi tersebut utamanya berasal dari perbaikan iklim investasi, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan layanan investasi. 

Faktanya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sebesar 15,24 persen atau Rp 431,48 triliun sepanjang triwulan III 2024. Angka itu meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2023. 

Pilihan editor: CELIOS Sebut Masyarakat Minim Dapat Manfaat dari Implementasi PSN di Era Jokowi

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |