TEMPO.CO, Jakarta - Ju Ji Hoon, aktor asal Korea Selatan yang dikenal lewat aktingnya seperti di drama terbarunya, yakni The Trauma Code: Heroes on Call, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia menderita penyakit asam urat tinggi. Penyakit ini menyebabkan rasa sakit yang hebat di persendian akibat penumpukan kristal asam urat. Lalu, apa sebenarnya penyakit asam urat itu, dan bagaimana cara mengelola kondisinya?
Apa Itu Asam Urat?
Dilansir dari Healthline, asam urat adalah senyawa yang terbentuk ketika tubuh memecah purin, senyawa kimia yang ditemukan dalam beberapa makanan dan minuman, serta diproduksi oleh tubuh. Pada kondisi normal, asam urat akan larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urin. Namun, jika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya dengan baik, asam urat dapat menumpuk dalam darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peningkatan kadar asam urat ini menyebabkan pembentukan kristal-kristal kecil di sekitar persendian, yang mengarah pada peradangan dan rasa sakit. Kondisi ini dikenal sebagai gout, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan penyakit asam urat.
Gejala Penyakit Asam Urat
Gejala utama dari asam urat adalah serangan rasa sakit yang sangat hebat di persendian, sering kali di sekitar ibu jari kaki. Rasa sakit ini biasanya muncul mendadak, seringkali pada malam hari. Selain rasa sakit, persendian yang terkena juga bisa terasa panas, bengkak, dan kemerahan.
Serangan gout bisa berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu, dan dalam beberapa kasus, bisa terjadi berulang kali jika kadar asam urat dalam darah tidak terkendali. Jika tidak segera diobati, serangan asam urat bisa menyebabkan kerusakan permanen pada persendian.
Penyebab Asam Urat Tinggi
Dilansir dari Medical News Today, asam urat tinggi dapat terjadi karena dua alasan utama, yakni tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya dengan cukup cepat. Beberapa faktor yang berperan dalam peningkatan kadar asam urat antara lain:
Diet Tinggi Purin: Makanan seperti daging merah, makanan laut, dan alkohol mengandung purin dalam jumlah tinggi, yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
Obesitas: Orang yang kelebihan berat badan cenderung memiliki kadar asam urat lebih tinggi karena ginjal mereka lebih kesulitan untuk mengeluarkan asam urat.
1. Faktor Genetik: Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap kadar asam urat tinggi akibat faktor keturunan.
2. Kondisi Medis Lain: Penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, dan diabetes juga dapat meningkatkan risiko mengembangkan asam urat tinggi.
Mengatasi Penyakit Asam Urat
Meskipun penyakit asam urat tidak dapat disembuhkan, gejala dan serangannya bisa dikendalikan melalui perubahan gaya hidup, pengobatan, dan diet yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengelola asam urat tinggi:
- Obat-obatan: Dokter biasanya meresepkan obat-obatan untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh, seperti allopurinol atau febuxostat, yang mengurangi produksi asam urat.
- Diet Sehat: Mengurangi konsumsi makanan tinggi purin sangat penting. Hindari makanan seperti daging merah, makanan laut, dan alkohol, yang meningkatkan produksi asam urat. Sebaliknya,
- konsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang rendah purin.
- Hidrasi yang Cukup: Minum banyak air sangat penting untuk membantu ginjal mengeluarkan asam urat dari tubuh.
- Mengelola Berat Badan: Menurunkan berat badan dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan mengurangi tekanan pada persendian.
Selain mengatur pola makan, perubahan gaya hidup juga sangat penting dalam mengelola asam urat. Menjaga berat badan yang sehat, menghindari stres, dan rutin berolahraga dapat membantu mengurangi frekuensi serangan asam urat.