INFO NASIONAL - Kolesterol tinggi sering disebut sebagai "pembunuh senyap" karena pada tahap awal, kondisi ini seringkali tidak menimbulkan gejala. Meskipun begitu, jika dibiarkan tanpa penanganan, kolesterol tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda peringatan kolesterol tinggi agar kita dapat melakukan pencegahan sejak dini.
Kolesterol adalah zat lemak yang secara alami ada dalam tubuh dan memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh. Namun, ketika kadar kolesterol tinggi, lemak tersebut dapat menumpuk di dinding arteri, yang mengarah pada kondisi aterosklerosis.
Penumpukan plak ini dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengganggu aliran darah ke organ-organ vital, seperti jantung dan otak, yang akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dari pafibuntok.org, meskipun kolesterol tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala yang khas, ada beberapa tanda yang dapat mengindikasikan adanya masalah kolesterol tinggi.
Salah satu gejala yang paling umum adalah nyeri dada. Ketika plak menumpuk di arteri koroner yang memasok darah ke jantung, aliran darah ke jantung bisa terhambat. Hal ini menyebabkan rasa nyeri yang sering kali dirasakan sebagai tekanan, sesak, atau perih, yang bisa menjalar ke lengan, bahu, leher, atau rahang. Nyeri dada yang disertai gejala lain seperti sesak napas, keringat dingin, atau mual perlu segera mendapatkan perhatian medis.
Selain nyeri dada, gejala lain yang sering muncul pada penderita kolesterol tinggi adalah sesak napas. Penyempitan pembuluh darah akibat kolesterol tinggi menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dapat membuat seseorang merasa sesak napas, terutama saat beraktivitas fisik atau bahkan saat tidur. Gejala lain yang bisa muncul bersama sesak napas adalah kelelahan, batuk, dan pembengkakan pada kaki.
Kelelahan yang berlebihan juga merupakan gejala umum pada penderita kolesterol tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi dapat mengganggu aliran darah ke otot-otot tubuh, sehingga tubuh merasa lebih lelah dan lemah. Bahkan setelah melakukan aktivitas ringan, seseorang bisa merasa sangat kelelahan. Gejala ini dapat sangat mengganggu kualitas hidup, menyebabkan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, dan bisa disertai dengan nyeri otot atau kram.
Selain itu, kolesterol tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke yang bisa menimbulkan gejala seperti pusing, sakit kepala, dan kesulitan berbicara. Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terhenti, yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada wajah atau anggota tubuh serta gangguan penglihatan. Jika gejala-gejala ini muncul, segera mencari bantuan medis karena penanganan yang cepat dapat menentukan hasil perawatan yang lebih baik.
Gejala lain yang dapat mengindikasikan kolesterol tinggi adalah kesemutan atau rasa dingin pada tangan dan kaki. Hal ini disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah yang terjadi akibat penumpukan plak di pembuluh darah. Dalam beberapa kasus, penderita juga bisa merasakan nyeri pada kaki saat berjalan. Jika mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Meskipun gejala-gejala tersebut bisa menunjukkan adanya kolesterol tinggi, perlu diingat bahwa gejala-gejala tersebut juga bisa disebabkan oleh kondisi medis lain. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko kolesterol tinggi. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius yang disebabkan oleh kolesterol tinggi, seperti penyakit jantung dan stroke. (*)