Mencicipi Yee Sang di Restoran Jajaghu, Sepiring Kesegaran Sarat Harapan

12 hours ago 8

CANTIKA.COM, Jakarta - Di setiap perayaan Tahun Baru Imlek, ada kuliner khas yang disantap masyarakat Tionghoa termasuk Yee Sang atau Yusheng. Di momen Imlek tahun ini, Cantika berkesempatan menyantap Yee Sang di Restoran Jajaghu yang tergabung dalam House of Tugu Jakarta. Bersama dua rekan media lainnya, Cantika menikmati salad sayur segar dan sarat harapan baik di sepanjang tahun itu.

Disajikan dalam piring berukuran cukup besar, Yee Sang di Restoran Jajaghu terdiri dari beberapa jenis sayur dan mewakili tiga warna, antara lain lobak dan jeruk bali untuk warna putih, wortel dan kubis brussel mewakili merah, dan mentimun yang berwarna hijau. Ragam sayuran itu melengkapi hidangan utama ikan mentah yang dalam bahasa Mandarin disebut "yee sang" atau  "yusheng". Adapula beberapa potongan daging sapi di antara sayur.

Makna Warna Yee Sang

Warna-warni memikat mata di hidangan Yee Sang sarat makna, girls. Setiap warna mewakili harapan dan doa baik untuk sepanjang tahun. Menurut Sesilia Ivena, Marketing Communication House of Tugu Jakarta, warna putih melambangkan kesuksesan. Adapun merah atau oranye berarti kebahagiaan dan keberuntungan. Warna hijau melambangkan kesehatan. 

"Ikan mentah (salmon) pada Yee Sang berarti harapan agar selalu lebih dari cukup setiap tahunnya," kata dia di sela-sela perayaan Tahun Baru Imlek di Jajaghu, Rabu, 29 Januari 2025. 

Sebelum disantap, salad sayur ini akan ditambahkan dengan bahan-bahan pelengkap seperti saus plum, kerupuk pangsit, kacang, air lemon, minyak wijen, dan wijen.

Menurut Ivena, kerupuk pangsit melambangkan koin emas yang berarti kesuksesan, kacang melambangkan kemakmuran. Sementara saus plum yang memberikan rasa asam manis melambangkan kehangatan keluarga.

Yee sang, sajian tahun baru Imlek yang melambangkan harapan kemakmuran, di restoran Jajaghu House of Tugu Jakarta, Rabu, 29 Januari 2025. TEMPO/Mila Novita

Ritual Makan Yee Sang 

Terlebih dahulu bahan pelengkap dituangkan ke piring yee sang satu per satu searah arum jam, yang berarti hidup terus berjalan maju. Setelah semua bahan pelengkap dituang, campur bahan secara bersama-sama menggunakan sumpit sambil mengangkatnya setinggi mungkin. Ada kepercayaan bahwa kemakmuran bertambah seiring tingginya mengangkat sumpit.

Sambil mencampur, semua orang meneriakkan satu kata, "Lohei." Dalam bahasa Kanton, kata ini berarti melempar keberuntungan. 

"Sambil mengucapkan wish (harapan), semakin kaya, semakin sehat. Sambil mengucapkan lohei, semakin kaya lohei," ucapnya.

Sejarah Yee Sang

Hidangan irisan ikan mentah sudah ada sejak lebih dari 2.000 tahun lalu di Tiongkok, menurut laman nlb.gov.sg. Dokumentasi tertulis paling awal yang diketahui tentang hidangan ini dapat ditelusuri hingga 823 SM pada masa Dinasti Zhou (1046 SM–256 SM). Hidangan ini menjadi sangat populer setelah Dinasti Han (206 SM–220 M). Namun, popularitasnya menurun setelah Dinasti Yuan (1271 M–1368 M) karena masalah kebersihan.

Hidangan ini hampir menghilang di Cina menjelang akhir Dinasti Qing (1889 M–1912 M). Hanya penduduk di wilayah selatan Guangzhou dan Chaozhou yang mengonsumsinya. Irisan ikan mentah ini dicampur dengan minyak kacang atau kecap asin, bersama dengan bumbu lain seperti garam, gula putih, kacang tanah, biji wijen, bawang putih, irisan jahe, irisan bawang bombay, irisan lobak, dan air jeruk lemon.

Salad versi modernnya populer di negara-negara Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia, sejak 1970-an. Restoran-restoran biasanya menyajikan makanan ini selama 15 hari tahun baru Imlek, sampai dengan perayaan Cap Go Meh. Di Malaysia, yee sang telah didaftarkan sebagai makanan warisan nasional oleh Departemen Warisan Nasional pada 2009. 

Menu Yee Sang Tersedia hingga Cap Gomeh

Menu Yee Sang di Restoran Jajaghu House of Tugu Jakarta bisa dinikmati hingga perayaan Cap Go Meh, dua minggu setelah Imlek. Sepiring Yee Sang bisa disantap untuk dua orang dan kamu perlu merogoh kocek Rp130 ribu.

Selain Yee Sang, di momen Imlek 2025, Restoran Jajaghu juga menawarkan menu ala carte lainnya seperti Silken Tofu with Shitake, Root Vegetables On Bird's Nest (Rp130 ribu) dan Nyonya Oei's Lobster Imlek (Rp360 ribu).

Sebagai informasi girls, selain restoran fine dining Jajaghu, di House of Tugu Jakarta juga terdapat Babah Koffie, Hotel Tugu, dan segera dirilis Museum Peranakan. House of Tugu baru soft opening pada November 2024 silam. Grand opening direncanakan di Maret atau April tahun ini. Can't wait!

Pilihan Editor: Sambut Imlek 2023, Nikmati Jelly Fish Yusheng yang Segar dan Manis di La Moda

SILVY | MILA NOVITA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |