YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Lebih dari 2.000 umat Katolik memadati kawasan ziarah Gua Maria Ratu Perdamaian (GMRP) Sendang Jatiningsih, Paroki Klepu, Yogyakarta, pada Minggu (11/5/2025). Mereka datang dari berbagai penjuru untuk mengikuti Misa Novena Laudato Si IV Kevikepan Yogyakarta Barat sekaligus Novena V menyambut hari jadi GMRP Sendang Jatiningsih.
Misa dimulai pukul 10.00 WIB, dipimpin oleh Konselebran Utama Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr (Vikep Kategorial KAS), bersama tiga imam lainnya: Rm. Bernadus Himawan, Pr; Rm. Adolfus Suratmo Atmomartoyo, Pr; dan Rm. Hendri Atmoko, Pr. Lagu-lagu liturgi dibawakan dengan merdu oleh koor dari TK Kanisius Jetis Depok, Paroki Klepu.
Sebelum misa dimulai, umat diajak mendalami katekese bersama Rm. Bernadus Himawan, Pr. Tema yang diangkat adalah “Tangisan Si Miskin”, mengacu pada semangat ensiklik Laudato Si karya Paus Fransiskus yang menyoroti keterkaitan erat antara krisis lingkungan dan ketidakadilan sosial. Dalam pemaparannya, Romo Bernadus menekankan bahwa kepedulian terhadap alam ciptaan tak bisa dilepaskan dari perhatian terhadap mereka yang tersingkir dan rentan.
“Kita sedang menghadapi dua krisis sekaligus: krisis lingkungan hidup dan krisis sosial, yang saling berkaitan. Orang miskin, yang paling bergantung pada alam dan paling rentan, justru menjadi korban utama dari eksploitasi sumber daya alam yang tidak adil,” tegasnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Dalam misa tersebut, umat juga menerima 200 jerigen kecil berisi Tirto Wening Banyu Penguripan, yakni air yang telah diberkati oleh Romo Vikep sebelum berkat penutup. Air tersebut diyakini sebagai simbol kehidupan dan pengingat panggilan untuk menjaga kesucian ciptaan Tuhan.
Tak hanya spiritualitas, kegiatan itu juga dirangkai dengan aksi nyata cinta lingkungan. Usai misa, dilakukan penanaman pohon di sekitar kawasan ziarah serta penebaran bibit ikan di Sungai Progo. Ini menjadi bagian dari semangat ekologi integral, yaitu memulihkan relasi harmonis antara manusia dan alam.
Semangat pemberdayaan juga hadir dalam bentuk partisipasi UMKM. Di area parkiran atas bagian utara, berdiri tenda-tenda yang menampung tujuh UMKM Paroki St. Petrus dan Paulus Klepu serta beberapa UMKM warga sekitar Sendang Jatiningsih.
Para peserta yang hadir berasal dari komunitas pengelola tempat ziarah se-Kevikepan Yogyakarta Barat seperti Gua Maria Sendang Sono, Lawangsih, Candi Hati Kudus Ganjuran, dan lainnya. Mereka menyatu dalam semangat persaudaraan untuk merayakan iman dan menggugah kesadaran akan pentingnya keadilan ekologis.
Pesan kuat dari kegiatan ini: bumi dan orang miskin sama-sama menjerit. Seruan ini bukan hanya untuk didengar, tetapi untuk direspons dengan tindakan nyata demi terwujudnya keadilan sosial dan kelestarian ciptaan Tuhan. Suhamdani