Prinsip deskripsi merupakan salah satu dari empat prinsip dalam studi geografi. Prinsip tersebut digunakan sebagai dasar pengkajian, pengungkapan, dan penguraian fakta-fakta geografi.
Melansir eprints.uny.ac.id, prinsip deskripsi umumnya dimanfaatkan untuk memperjelas dan mempermudah penggambaran berbagai fenomena di muka bumi melalui media, seperti karya tulis, peta, diagram, grafik, atau tabel. Lantas, apa itu prinsip deskripsi?
Pengertian Prinsip Deskripsi
Berdasarkan repositori.unsil.ac.id, prinsip deskripsi adalah prinsip yang digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena atau gejala yang terjadi di permukaan bumi. Fungsi utama dari prinsip deskripsi, yaitu memberikan penjelasan lebih mendalam tentang fenomena dan gejala yang terjadi di muka bumi, yang dapat diamati dan dianalisis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Senada dengan hal itu, menurut repository.ut.ac.id, prinsip deskripsi merupakan prinsip dasar studi geografi yang memberikan gambaran lebih detail terkait gejala, fakta, atau faktor serta masalah yang diteliti.
Prinsip deskripsi tidak hanya menjelaskan peristiwa dengan kata-kata dan penggambaran dengan peta, tetapi juga didukung dengan diagram dan sebagainya.
Mengutip e-Modul Geografi karya Muhammad Aji Ramdani (2019), prinsip deskripsi dapat didefinisikan sebagai metode pemaparan hasil pengkajian studi geografi terhadap gejala, fenomena, atau masalah. Penjelasan dari hasil pengkajian tersebut dapat berupa uraian, peta, citra, atau media lainnya.
Prinsip-Prinsip Geografi
Selain prinsip deskripsi, terdapat tiga prinsip lain dalam studi geografi, meliputi:
Prinsip Penyebaran
Prinsip persebaran atau distribusi merupakan prinsip geografi yang mengkaji gejala di muka bumi berdasarkan penyebarannya antara suatu wilayah dengan wilayah lain, tetapi tidak secara keseluruhan.
Kajian tersebut dapat dijelaskan dengan adanya perbedaan persebaran penduduk, sumber daya alam, landscape, curah hujan, dan sebagainya.
Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi adalah prinsip yang didasarkan pada gejala pada suatu daerah dengan berbagai kemungkinan yang terjadi, sehingga bisa dijadikan sebagai patokan dalam mendalami gejala tersebut.
Pengkajian dapat dilakukan secara fisik dengan mengamati langsung maupun memperhatikan interaksi antara manusia dengan alam.
Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan gabungan dari prinsip penyebaran, interelasi, dan deskripsi, sehingga dikenal sebagai prinsip geografi modern yang bersifat komprehensif.
Melalui prinsip korologi, distribusi dan interaksi semua elemen di permukaan bumi digambarkan secara menyeluruh, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi.
Contoh Penerapan Prinsip Deskripsi
Mengacu pada ojs3.unpatti.ac.id, prinsip deskripsi diarahkan untuk menguraikan gejala geosfer yang membutuhkan deskripsi, yang kemudian dituangkan berdasarkan fakta, masalah, dan gejala sebab-akibat yang ditelaah secara kualitatif atau kuantitatif. Berikut contoh penerapan prinsip deskripsi dalam kajian geografi:
- Tabel pengangguran di Jawa Barat.
- Grafik peta lempeng tektonik di Asia.
- Peta wilayah lautan di kawasan Afrika.
- Gambar penyebaran presipitasi di Indonesia.
- Peta sebaran danau vulkanik di Kalimantan.
- Gambar aliran sungai besar di Jawa.
- Peta sebaran palung di Indonesia.
- Grafik aktivitas Gunung Merapi.
- Peta sebaran gunung aktif di Maluku.
- Tabel produksi perikanan tangkap di Nusa Tenggara Timur.
- Tabel distribusi penderita demam berdarah di Jawa Tengah.
- Gambar sebaran teluk di Sumatra.
- Grafik aktivitas gempa bumi di Indonesia.
- Tabel produksi padi di Jawa Timur.
- Peta pulau-pulau kecil di Papua.
Pilihan Editor: Pengertian Antroposfer dalam Geografi, Aspek yang Dikaji, dan Contohnya