TEMPO.CO, Jakarta - Ubisoft, salah satu pengembang game terbesar di dunia, baru-baru ini dikejutkan oleh bocornya informasi mengenai game terbaru mereka yang sangat dinantikan, Assassin’s Creed Shadows.
Game yang dijadwalkan untuk rilis pada 20 Maret 2025 ini menjadi sorotan setelah beberapa pemain berhasil mengaksesnya lebih awal. Kebocoran tersebut mencakup cuplikan gameplay dan rincian cerita yang membuat Ubisoft merasa perlu memberikan tanggapan resmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui akun resmi Assassin’s Creed di media sosial X, Ubisoft mengonfirmasi bahwa mereka menyadari bocornya materi permainan yang belum dirilis tersebut. Dalam pernyataan resmi mereka, Ubisoft menyatakan bahwa game mereka masih dalam tahap pengembangan
“Kami menyadari bahwa pemain telah mengakses Assassin’s Creed Shadows lebih awal. Tim pengembang saat ini sedang bekerja keras untuk memastikan pengalaman terbaik pada saat peluncuran resmi. Kami ingin menekankan bahwa setiap footage yang dibagikan tidak mencerminkan kualitas akhir dari game ini.”
Menurut CNA Lifestyle, Ubisoft juga mengimbau komunitas penggemar untuk tidak membocorkan spoiler.
“Kami meminta agar kalian tidak merusak pengalaman bermain orang lain dengan spoiler. Terima kasih kepada komunitas yang sudah mengambil langkah untuk melindungi semua orang dari bocoran,” tambah mereka.
Assassin’s Creed Shadows yang berlatar Jepang abad pertengahan ini merupakan bagian dari waralaba Assassin’s Creed yang telah lama populer. Game ini sangat dinantikan oleh penggemar, dan bocornya informasi sebelum rilis resmi tentu dapat menurunkan antusiasme mereka.
Profil Raksasa Game Ubisoft
Dilansir dari situs resminya, Ubisoft didirikan pada 1986 oleh lima bersaudara Guillemot di Brittany, Prancis.
Pada awalnya, perusahaan ini bergerak di bidang distribusi perangkat lunak dan video game. Game pertama mereka, Zombi, diluncurkan untuk komputer rumah, tetapi kepopulerannya meningkat berkat kesuksesan Rayman yang dirilis pada 1990-an.
Seiring berjalannya waktu, Ubisoft terus berinovasi dengan mengembangkan beragam besar seperti Tom Clancy's Splinter Cell yang menggunakan pencahayaan dinamis, dan Just Dance yang membawa kontrol gerak ke industri game.
Dalam perkembangannya, Ubisoft juga sukses merilis dunia terbuka yang kompleks dalam game-game seperti Assassin’s Creed, Watch Dogs, dan The Division.
Dikutip dari Forbes, pada 2011, Ubisoft menjadi salah satu dari 10 penerbit independen teratas di dunia dengan lebih dari 10.000 karyawan di 6 benua. Saat ini, Ubisoft memiliki lebih dari 45 studio di seluruh dunia dengan lebih dari 19.000 karyawan.
Assassin’s Creed dan Game Populer Lainnya
Ubisoft telah melahirkan beberapa game ikonik yang telah mengubah industri video game. Salah satu yang paling terkenal adalah Assassin’s Creed.
Pertama kali dirilis pada 2007, dengan cepat game ini menjadi salah satu franchise terbesar dalam sejarah video game. Sejak itu, berbagai sekuel dan spin-off telah dirilis, menjelajahi berbagai periode sejarah dari zaman kuno hingga masa depan.
Selain Assassin’s Creed, Ubisoft juga dikenal dengan berbagai permainan lain yang juga sangat populer, seperti Far Cry, Tom Clancy’s Rainbow Six, dan Watch Dogs. Ubisoft juga terkenal dengan game seperti Just Dance, yang berhasil meraih kesuksesan besar secara global dan terus berkembang hingga kini.
Sebagai pengembang permainan, Ubisoft telah menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan dunia terbuka yang imersif, terutama dengan game Assassin’s Creed dan The Division, yang membawa pemain ke berbagai dunia yang penuh dengan petualangan dan tantangan.
Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman dalam industri game, Ubisoft telah membangun reputasi sebagai salah satu pengembang dan penerbit terbesar di dunia. Di luar video game, mereka juga telah berekspansi ke bidang lain seperti film, televisi, dan buku komik, semakin mengokohkan posisinya sebagai pemain besar dalam industri hiburan global.