Rencana Kenaikan UMP Tahun Depan, Apindo: Berdampak ke Industri Otomotif

3 months ago 58

8000 hoki List Daftar web Slot Gacor Terbaru Pasti Lancar Jackpot Banyak

hoki kilat Data Agen situs Slots Maxwin Myanmar Terbaik Mudah Lancar Jackpot Banyak

1000 Hoki Online Daftar situs Slot Maxwin Japan Terbaik Gampang Jackpot Full Banyak

5000hoki.com List Daftar website Slot Gacor Terpercaya Gampang Menang Full Non Stop

7000 Hoki Online Data Situs server Slot Maxwin Vietnam Terbaik Sering Lancar Scatter Full Banyak

9000 hoki Platform server Slots Gacor Philippines Terbaru Sering Jackpot Non Stop

Alternatif Akun Slot Gacor server Japan Terbaik Sering Lancar Jackpot Full Non Stop

Idagent138 login Akun Slot Maxwin Terpercaya

Luckygaming138 login Akun Slot Anti Rungkad Online

Adugaming Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

kiss69 Slot Terpercaya

Agent188 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Moto128 Id Slot Anti Rungkat Terbaik

Betplay138 Daftar Akun Slot Online

Letsbet77 login Akun Slot Gacor Terbaik

Portbet88 login Id Slot Anti Rungkat Terpercaya

Jfgaming168 Daftar Slot Gacor Terbaik

MasterGaming138 Id Slot Game Online

Adagaming168 Slot Terbaik

Kingbet189 login Id Slot Gacor Terpercaya

Summer138 login Slot Maxwin

Evorabid77 Daftar Id Slot Maxwin

GOOTO.COM, Jakarta - Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azam mengatakan bahwa kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen akan lebih berdampak bagi industri otomotif. Hal Ini akan menambah deretan tantangan industri otomotif sejak pandemi Covid-19.

Iklan

"Sejak Covid-19 industri otomotif tertekan volumenya, tidak beranjak sehingga memengaruhi perusahaan dan karyawan," kata Bob, dikutip dari Tempo.co pada hari ini, Senin, 9 Desember 2024.

Bob menilai, selain kenaikan UMP, lemahnya permintaan konsumen alias daya beli konsumen, menjadi penyebab semakin terpuruknya pengusaha di bidang otomotif. "Lemahnya permintaan berdampak kepada perusahaan dan karyawan," ucapnya.

Dalam wawancara dengan Gooto sebelumnya, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan kenaikan UMP 6,5 persen di tahun depan akan berdampak pada industri otomotif. Penjualan kendaraan di tahun ini yang masih lesu disebut akan semakin lesu di tahun ini dengan adanya kebijakan tersebut.

"Kenaikan UMP 6,5 persen akan berdampak langsung pada biaya tenaga kerja dan struktur biaya operasional perusahaan, terutama di sektor padat karya seperti industri otomotif. Hal ini jelaskan akan dibebankan pada harga akhir kendaraan, yang akhirnya bisa menurunkan penjualan kendaraan," kata Yannes kepada Gooto, Rabu, 4 Desember 2024.

Kondisi tersebut bisa diperparah apabila Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen juga diberlakukan di tahun depan. Terlebih, saat ini masyarakat kelas menengah yang menjadi pasar khusus industri otomotif sudah mulai menurun jumlahnya.

"Kombinasi keduanya diperkirakan akan semakin menambah beban biaya produksi, yang pada akhirnya akan semakin memperdalam penurunan daya beli konsumen dan semakin memperlesu pasar otomotif," ucapnya.

Biaya produksi yang meningkat akibat semakin tidak efisiennya industri dan penurunan daya saing akibat kenaikan biaya produksi ini dapat memperburuk kinerja ekspor. Hal tersebut dapat memperburuk pendapatan industri dan memperburuk keuangan perusahaan.

"Ini akan memicu domino effect melalui serangkaian dampak negatif yang saling terkait," ujar Yannes menjelaskan.

Pemerintah Bakal Beri Insentif

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan akan memberikan bantuan atau stimulus untuk dunia usaha, khususnya untuk sektor industri otomotif. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bantuan tersebut berupa Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) terhadap berbagai produk mobil.

"Kami lakukan bukan hanya untuk mobil listrik tapi juga kami akan upayakan untuk mobil-mobil di luar listrik seperti hybrid dan sebagainya, dan itu kemarin sudah kami bicarakan," ujar Agus Gumiwang usai menghadiri acara Industrial Festival di Surabaya, Rabu, 4 Desember 2024.

Menurut Agus, pemberian stimulus ini bisa mendongkrak industri otomotif dari dampak kenaikan UMP tersebut, karena kebijakan ini dinilai akan membawa tekanan besar terhadap industri. Namun, Agus menuturkan bahwa kenaikan UMP dan PPN di tahun depan dilakukan karena daya beli masyarakat yang sedang turun.

"Pemerintah tentu juga menyadari bahwa tekanan terhadap industri itu cukup besar, kalau kita bicara dari daya beli yang sedang lemah," ucapnya.

DICKY KURNIAWAN | M RAIHAN MUZZAKI | TEMPO.CO

Pilihan Editor: DPR Usul SIM dan STNK Diperpanjang Sekali Saja agar Tak Bebani Rakyat

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |