TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pelaksanaan debat kedua Pilgub Jakarta, sejumlah lembaga survei mulai merilis hasil survei teranyar ihwal tingkat elektabilitas ketiga pasangan calon. Dalam satu pekan ini, setidaknya terpantau ada dua lembaga survei yang mengeluarkan hasil risetnya soal Pilkada Jakarta, yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia.
LSI menggunakan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Setidaknya ada 1.200 warga Jakarta yang memiliki hak pilih, dijadikan sebagai responden.
Lembaga survei ini menggunakan teknik perolehan data berupa wawancara terhadap 20 persen dari total responden oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden terpilih. Survei dilakukan selama delapan hari, yakni pada 10-17 Oktober 2024.
Berdasarkan metode dan cakupan responden itu, pasangan calon nomor urut 3 Pramono-Rano memperoleh tingkat elektabilitas tertinggi dibanding kedua pesaingnya. Pasangan calon yang diusung oleh PDI Perjuangan ini tercatat mendapat elektabilitas 41,6 persen.
Pramono-Rano menyalip pasangan calon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, yang sebelumnya unggul dari segi elektabilitas dari beberapa hasil survei. RK-Suswono, berdasarkan hasil riset LSI mendapat elektabilitas mencapai 37,4 persen.
Sedangkan hasil elektabilitas yang didapat pasangan calon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardhana terpantau memiliki selisih cukup jauh dengan dua rival lainnya. Pasangan calon dari jalur independen ini mendapat tingkat elektabilitas 6,6 persen.
LSI mencatat, unggulnya Pramono-Rano lantaran ada kenaikan elektabilitas sekitar 13 persen dari September ke Oktober. Sebaliknya, terjadi penurunan tingkat elektabilitas sebesar 14 hingga 15 persen yang dialami oleh RK-Suswono.
Menanggapi hasil survei rilisan LSI pada 23 Oktober 2024 ini, PDIP melalui Juru Bicara Tim Pramono-Rano, Chico Hakim mengatakan bahwa pihaknya tidak akan jumawa. Menurut dia, PDIP sebagai partai pengusung bakal tetap fokus dalam berkampanye, sesuai dengan jalurnya.
"Bahkan akan dua kali lebih semangat lagi (berkampanye) karena hasil survei yang menggembirakan," kata Chico dalam keterangan suara, Kamis, 24 Oktober 2024.
Iklan
Dalam rilis survei oleh lembaga yang lain, Poltracking Indonesia pada 24 Oktober 2024, hasil berbeda menjadi temuan. Pramono-Rano yang dinyatakan unggul elektabilitas versi LSI, berada di urutan kedua berdasarkan hasil riset Poltracking Indonesia.
Poltracking Indonesia menggunakan metode yang sama dengan LSI, yaitu multistage random sampling. Namun, besaran margin of error pada survei ini berada di kisaran 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jumlah responden yang digunakan oleh Poltracking Indonesia juga lebih banyak, yakni 2.000 responden warga Jakarta berusia 17 tahun ke atas dan sudah menikah. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dari periode 10 hingga 16 Oktober 2024.
Berdasarkan metode dan cakupan responden itu, RK-Suswono unggul elektabilitas hingga 51,6 persen dibanding kedua pesaingnya. Pramono-Rano membuntuti elektabilitas pasangan calon yang diusung koalisi gemuk itu dengan 36,4 persen.
Sementara Dharma-Kun hanya mendapat tingkat elektabilitas sebesar 3,9 persen. Nilai itu lebih kecil dibandingkan dengan hasil riset yang dirilis oleh LSI.
Alfitria Nefi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Dapat Masukan Bawaslu, KPU DKI Atur Layout Tempat Duduk KPPS di TPS