CALON gubernur Jakarta nomor urut 3 di Pilkada Jakarta, Pramono Anung, mengatakan sudah menyiapkan strategi khusus untuk mewujudkan visi-misinya setelah Provinsi DKI Jakarta berubah menjadi Provinsi Daerah Khusus Jakarta atau DKJ sesuai dengan amanat Undang-Undang DKJ.
“Strategi khusus untuk menerapkan visi ini ke depan, jadi yang namanya gubernur itu juga harus selaras sepaham dengan visi-misi yang dilakukan oleh presiden maupun wakil presiden,” kata Pramono usai menemui korban kebakaran di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Desember 2024.
Pramono menyebutkan, setelah Jakarta berubah menjadi DKJ, maka pemerintah provinsi bersama pemerintah pusat harus sejalan dan saling melengkapi satu sama lain. Dia menuturkan sudah mempelajari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
“Contoh yang sederhana, kalau di pusat ada makan siang bergizi gratis oleh Pak Prabowo, kemarin sudah disampaikan oleh Presiden Prabowo Rp 10 ribu, maka kami di Jakarta akan ada sarapan pagi gratis,” ujarnya.
Di 100 hari pertama setelah nanti dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta bersama Rano Karno, dia akan kembali mengunjungi wilayah Jakarta yang pernah dikunjungi saat masa kampanye Pilkada ataupun yang belum dikunjungi.
“Karena saya ingin persoalan-persoalan yang menyangkut Kartu Jakarta Sehat, Jakarta Pintar, Lansia, Difabel, kemudian juga urusan RT/RW adalah persoalan dasar yang ada di masyarakat," katanya.
Politikus PDIP itu juga akan menyelesaikan permasalahan dasar lainnya seperti ijazah murid yang tertahan, persoalan Kampung Bayam, Tanah Merah, dan Kampung Akuarium. “Kampung Bayam, Tanah Merah, Kampung Akuarium, itu saya akan datangi di awal,” ujarnya.
Dengan berubahnya DKI Jakarta menjadi DKJ, Pramono akan menjadikan wajah Jakarta lebih terlihat. Pramono akan tetap memperlihatkan Betawi sebagai wajah Jakarta. “Karena sudah bukan menjadi Ibu Kota Negara, ada identitas yang khas dan itu disebutkan adalah Betawi,” ucap Pramono.
Sekretaris Kabinet di era Presiden Joko Widodo itu mengatakan akan menggandeng semua pihak saat resmi memimpin Jakarta periode 2024-2029, termasuk mengajak calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, untuk membenahi permasalahan di Jakarta.
Pramono mengaku tak pernah memiliki masalah dengan siapa pun sehingga akan merangkul semuanya untuk membangun Jakarta. Dia bahkan mengatakan sudah menjalin komunikasi dengan para ketua umum partai politik yang tidak mendukungnya di Pilkada Jakarta 2024.
“Jangankan Kang Emil, semuanya pasti saya rangkul dong. Saya tidak pernah punya persoalan berarti sama siapa pun, sama sekali,” katanya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta pada Ahad, 8 Desember 2024, Pramono-Rano dipastikan menang satu putaran di Pilkada Jakarta 2024 dengan perolehan 2.183.239 suara dari total 4.714.393 suara sah atau 50,07 persen. Rivalnya pasangan calon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, meraih 1.718.160 suara atau 39,40 persen. Adapun pasangan calon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, mendapatkan 459.230 suara atau 10,53 persen.
Pramono Bersyukur Tak Ada Gugatan Hasil Pilkada Jakarta ke MK
Pramono bersyukur karena pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana tidak jadi menggugat hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi. Menurut dia, kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk berkolaborasi dalam membenahi kota Jakarta.
“Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih karena pasangan 01 dan 02 tidak menyampaikan gugatan ke Mahkamah Konstitusi,” kata dia.
Dia menilai kontestasi Pilkada Jakarta sudah selesai dan berjalan dengan lancar. Dia berharap selanjutnya dapat mengemban amanah sebagai Gubernur Jakarta periode 2024-2029.
Pramono menyinggung soal kondisi perekonomian dan peta politik terkini. Dia memandang ada gejolak peristiwa di skala global dan tekanan dari politik luar negeri yang bisa saja dampaknya dirasakan masyarakat Jakarta dalam waktu ke depan. “Pasti cepat atau lambat juga akan dirasakan,” ujarnya.
Dia menganggap kemenangannya di pilkada akan membawa perubahan untuk segera berbenah menghadapi kondisi tersebut. Meski begitu, Pramono tak menjabarkan dengan gamblang peristiwa dunia apa yang dia maksud.
“Kalau politiknya belum segera membaik pasti ada dampaknya, sehingga saya mengucapkan terima kasih. Pemilihan Gubernur Jakarta kali ini adalah pemilihan yang tingkat tensi politiknya paling rendah," katanya.
Adapun KPU Jakarta akan menetapkan keputusan resmi gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2024-2029 terpilih pada tiga hari setelah MK menyampaikan registrasi perkara.
“Penetapan gubernur terpilih paling lambat tiga hari setelah MK memberitahukan registrasi perkara kepada KPU,” kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jakarta Astri Megatari saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp pada Kamis.
Alif Ilham Fajriadi, Advist Khoirunikmah, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Prabowo Hargai Sikap PDIP Berada di Luar Pemerintah