SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menjadi tuan rumah kegiatan internasional bergengsi melalui penyelenggaraan 6th International Workshop on Asian Heritage (IWAH) 2025. Workshop bertema “Weaving The Future: Asian Heritage, Creativity and Cultural Sustainability” ini digelar secara luring selama lima hari, mulai Senin (24/11/2025) hingga Kamis (27/11/2025).
Sebelum sesi tatap muka berlangsung di UNS Inn, panitia lebih dulu menggelar tiga rangkaian diskusi daring sejak Oktober. Puncak kegiatan kemudian dipusatkan di kampus UNS, menghadirkan forum akademik yang mempertemukan para peserta dari berbagai negara Asia untuk bertukar pandangan mengenai pelestarian warisan budaya.
Empat akademisi lintas negara hadir sebagai narasumber utama, yakni Dr. Mongkol Khan (RMUTT Thailand), Dr. Lee Yoke Lai (UTM Malaysia), Dr. Dao Hai Nam (HUCE Vietnam), serta Dr. Eng. Kusumaningdyah dari UNS. Mereka menyampaikan paparan terkait tantangan konservasi budaya di kawasan Asia dalam konteks modernisasi dan perubahan sosial.
Kegiatan itu sekaligus menegaskan komitmen UNS terhadap SDG 17, terutama dalam memperluas kolaborasi internasional antarperguruan tinggi. Melalui workshop ini, pertukaran keahlian dan pengetahuan dibangun untuk memperkuat upaya pelestarian budaya di Asia Tenggara.
Fokus kajian tahun ini diarahkan pada studi kota-kota bersejarah di kawasan regional. Peserta diajak mengamati budaya jalanan tradisional, ruang publik, hingga karakter lanskap kota. Penelitian lapangan dan kerja tim menjadi bagian penting dari proses belajar, dengan pendekatan yang menekankan keseimbangan antara tradisi dan dinamika urban modern.
Surakarta dipilih sebagai lokasi utama kegiatan karena reputasinya sebagai pusat kebudayaan Jawa yang kaya akan seni tradisi. Kota ini juga menyandang predikat UNESCO Creative City of Craft and Folk Art sejak 2023. Pengakuan internasional tersebut menegaskan posisi Solo sebagai kota yang aktif mengembangkan industri kreatif dan menjaga identitas budayanya.
Presiden IWAH 2025, Mongkol Khan, Ph.D., mengungkapkan bahwa kegiatan tahun ini diikuti 82 peserta dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Belanda, dan Indonesia. Mereka terdiri dari 63 mahasiswa dan 19 mentor yang bekerja bersama dalam kelompok lintas negara.
“Tahun ini kami belajar langsung dari Surakarta sebagai kota kreatif UNESCO. Hal yang lebih penting adalah bagaimana mempertahankan predikat tersebut untuk masa mendatang,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Penelitian UNS, Prof. Dr. Fitria Rahmawati, menekankan pentingnya workshop ini dalam memperkuat pemahaman terkait sejarah kota dan keberlanjutan budaya. Ia mengapresiasi keterlibatan aktif mahasiswa yang mengikuti studi lapangan, diskusi tematik, hingga kerja tim lintas negara.
Menurut Prof. Fitria, kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen UNS dalam menyediakan pengalaman akademik terbaik, termasuk melalui skema penerimaan mahasiswa berbasis riset serta program percepatan studi sarjana–magister.
Ketua Program Studi Arsitektur UNS, Dr. Fauzan Ali Ikhsan, menambahkan bahwa IWAH menjadi program yang selalu ditunggu mahasiswa karena membuka peluang kolaborasi internasional. “Mahasiswa belajar bekerja sama dengan mitra dari negara lain. Pengalaman ini akan memperkuat portofolio mereka saat memasuki dunia profesi,” jelasnya.
Melalui penyelenggaraan IWAH 2025, UNS kembali menegaskan perannya dalam mendukung SDG 4 tentang pendidikan berkualitas, terutama dalam mencetak generasi muda yang memahami pentingnya menjaga warisan budaya dan keberlanjutan kota di Asia. [*]
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
















































