SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Walikota Solo, Respati Ardi berencana melakukan touring motoran bersama sejumlah kepala daerah di kawasan Solo Raya ke Tawangmangu. Ia menyebut kegiatan tersebut bukan sekadar ajang jalan-jalan, tetapi sebagai cara untuk menyelaraskan potensi lintas daerah.
“Kita touring. Ini untuk menyelaraskan potensi Klaten, Solo, Karanganyar, dan Boyolali,” ungkap Respati dalam acara Halal Bihalal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta di Pendapa Lodji Gandrung, Sabtu (19/4/2025).
Menurutnya, potensi Solo Raya sangat besar jika dikolaborasikan. Oleh sebab itu, ia mendukung penggunaan nama “Solo” secara bebas oleh daerah-daerah penyangga sebagai bagian dari branding bersama.
“Nama Solo bisa digunakan se-Solo Raya. Kalau terus bicara batas wilayah, enggak akan selesai-selesai. Harapannya justru ada semangat kolaborasi lintas daerah,” ujarnya.
Semangat serupa juga disuarakan Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo. Ia menyebut Solo Great Sale (SGS) yang digagas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta sebagai langkah awal konkret menuju kerja sama ekonomi Solo Raya.
“Kemarin Kadin silaturahmi. Dimulai dari SGS, nanti lanjut ke kerja sama yang lebih konkret. Sekarang ini kami bicara bukan hanya soal Klaten atau Solo, tapi se-Solo Raya,” ujar Hamenang yang turut hadir dalam acara tersebut.
Ia menilai, Klaten memiliki sumber daya alam luar biasa, mulai dari pegunungan, mata air, hingga destinasi wisata yang ramai dikunjungi saat libur panjang maupun Lebaran. Namun ia mengakui, manfaat ekonomi yang diperoleh daerahnya masih terbatas.
“Tiket masuk, parkir, toilet, ya itu saja. Padahal jumlah wisatawan bisa masuk dua besar di Jawa Tengah. Maka kolaborasi diperlukan agar potensi kita saling menguatkan. Solo Raya ini bisa menjadi kekuatan ekonomi baru,” paparnya.
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan yang tidak kaku terhadap status administratif. Sebab, daerah kabupaten tidak bisa berkembang seperti kota, tetapi justru punya keunggulan dalam hal keasrian alam dan potensi desa wisata.
“Solo ini sentralnya, tapi Klaten dan daerah lain adalah penyangga dengan kekayaan alamnya. Kalau sudah sepakat bangun Solo Raya, ya harus bareng-bareng. Ada Boyolali, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, hingga Wonogiri,” tambahnya.
Untuk mendukung gerakan kolaborasi ini, Hamenang mengajak insan pers yang tergabung dalam PWI Surakarta untuk ikut mengampanyekan narasi kerja sama lintas wilayah di kawasan Solo Raya.
“PWI dengan ratusan wartawannya bisa bantu mempromosikan semangat Solo Raya. Ini penting agar publik juga melihat dan mendukung gagasan ini,” tandasnya. Ando